METAFORA DALAM CERAMAH AGAMA USTAD ABDUL SOMAD DAN USTAD FELIX SIAW

Abstrak

Metafora adalah interpretasi makna dari dua sisi dengan cara mengalihkan suatu ungkapan pada ungkapan lain untuk mengisyaratkan kesamaan dan hubungan kedua ungkapan tersebut. Mengkaji metafora berarti mengkaji keseharian manusia, karena semua aspek komunikasi manusia tak lepas dari metafora; menulis, berbicara bahkan dalam hal berfikirpun cenderung metaforis. Wahab (2008) membagi metafora dari segi medan semantik yang muncul menjadi dua, yaitu: metafora yang bersifat universal dan metafora yang terikat oleh budaya. Salah satu penggunaan metafora dapat dilihat pada bahasa yang digunakan oleh publik figur, diantaranya ceramah agama. Ceramah adalah pidato berbicara di depan khalayak, yang bertujuan memberikan arahan agama kepada pendengarnya. Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Felix Siaw yang kemudian disingkat dengan UAS dan UFS adalah dua orang penceramah agama yang sedang terkenal dan memiliki banyak jamaah hari ini. Ceramah mereka diminati oleh beberapa kalangan dan umur. Mulai dari petani, pegawai rendahan, penjaga warung makan, anak-anak hingga pejabat dan artis seperti yang dimuat dalam opini kompas. Ada beberapa alasan penulis mengambil ceramah agama UAS dan UFS sebagai objek kajian pada penelitian ini. Pertama, bahasa yang digunakan UAS dan UFS dalam ceramahnya padat dengan metafora, yaitu pengandaian pada bentuk lain. Bahasa yang digunakan disusun dengan bahasa yang adakalanya tidak bermakna literal, tapi dibentuk dengan gaya bahasa yang menarik. Dua penceramah ini kadangkala mengambil bahan ceramahnya langsung dari tempat ceramah mereka. Kedua, ceramah UAS dan UFS diminati banyak orang dengan gaya komunikasi yang menarik. Tentunya, hal ini disebabkan bahasa yang UAS dan UFS gunakan. Pada penelitian ini akan dianalisis bentuk metafora seperti dalam bukunya Wahab (2008) membagi 9 bentuk metafora berdasarkan Michael C. Haley. Kemudian akan dianalisis fungsi metafora berdasarkan teori Leech (2016) dan makna metafora berdasarkan teori Roland Barthes (2010).