PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU SEBUAH KAJIAN INTERTEKSTUAL
Kata Kunci:
Perkembangan, kepribadian, tokoh utama, novel Ronggeng Dukuh ParukAbstrak
Sastra bisa dilihat sebagai suatu bentuk pemikiran kreatif yang berada dalam ruang lingkup imajinasi, dan menghadirkannya dalam kehidupan nyata baik itu dalam bentuk puisi, prosa maupun drama. Oleh karena itu, semua bentuk karya sastra tulis tidak lepas dari hubungan intertekstual termasuk karya sastra novel. Selanjutnya, gagasan-gagasan yang diserap dari karya sastra sebelumnya dapat dikenali dengan cara membandingkan antara teks karya sastra yang satu dengan yang lainnya, sehingga nantinya akan terlihat kemiripan teks pada karya sastra tersebut yaitu dengan menggunakan pendekatan intertekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kepribadian tokoh utama serta hubungan intertekstual antara novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu. Novel secara luas didefinisikan sebagai pribadi dan kesan langsung kehidupan. Maksudnya, pengarang menceritakan pengalaman pribadi atau kesannya mengenai kehidupan melalui karya tulis(1). Unsur novel terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah unsur yang secara langsung turut membangun karya sastra yang secara faktual terdapat di dalam karya sastra tersebut. Unsur instrinsik terdiri atas tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang dan gaya bahasa. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tetapi ikut mempengaruhi dalam membangun karya sastra. Unsur ekstrinsik terdiri atas keadaan subjektivitas pribadi pengarang yang berupa keyakinan, sikap, ideologi, dan pandangan hidup (1). Unsur ekstrinsik lainnya adalah psikologi, lingkungan sosial budaya, politik, pendidikan, dan profesi(2). Tokoh novel adalah manusia imajinatif yang memiliki kepribadian. Erikson mengembang teori Freud mengenai struktur kepribadian sebelumnya dimana Erikson lebih menekankan kepada unsur “ego” dan hubungannya dengan Id, adapun struktur kepribadian menurut Erikson yaitu; Pertama, ego kreatif, Kedua, ego otonomi fungsional, Ketiga, pengaruh masyarakat(3). Intertekstual adalah proses yang digunakan suatu teks untuk memanggil teks yang lain, tetapi juga cara teks dibentuk oleh hubungannya dengan teks-teks lain(4). Selanjutnya penelitian mengenai kajian intertekstual yang dilakukan oleh Uniawati (2014) dengan judul “Pengaruh Cerita Laskar Pelangi Terhadap Negeri 5 Menara: Kajian Intertekstual”(5).Referensi
(1)Castle, Gregory. 2013. The Literary Theory Handbook. Londong: Wiley Blackwell
(2)Al-Ma’ruf, M Ali Imron dan Nugrahani, Farida. 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: Djiwa Amarta Press
(3)Alwisol. 2018. Psikologi Kepribadian: Edisi Revisi. Malam: UMM Press
(4)Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS
(5)Uniawati. 2014. Pengaruh Cerita Laskar Pelangi terhadap Negeri 5 Menara: Kajian Intertekstual. Jurnal Metasastra, 7(2): 227-240
(6)Mc Kitaro, Julian dan Dermawan, Rusdian Noor. 2015. Kepribadian Tokoh Ridho Dalam Novel Tuhan Maaf Engkau Kumadu Karya Aguk Irawan M N: Kajian Psikologi Sastra. Jurnal Caraka, 2(1): 55-71.
##submission.downloads##
Diterbitkan
2020-11-04
Terbitan
Bagian
Executive Summery