Upaya Pemangku Adat Dalam Mempertahankan Tradisi Turun Mandi di Desa Koto Cayo Semurup

Penulis

  • Naflan Dawami Universitas Bung Hatta
  • Pebriyenni Universitas Bung Hatta

Kata Kunci:

Pemangku Ada, Tradisi Turun Mandi, Adatistiadat

Abstrak

Negara Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa, agama, bahasa, dan adatistiadat yang berbeda satu sama lainnya, Januar (2015). Negara Indonesia merupakan negara multikultur, yang artinya ditempati atau diduduki oleh masyarakat (rakyat) yang memiliki bermacam-macam kebudayaan, dan tradisi. Itu semua di karenakan adanya falsafah Indonesia yang disebut Pancasila, dimana dalam sila ketiga telah disebutkan, Persatuan Indonesia. Disamping itu penyebaran tradisi turun mandi di Desa Koto Cayo Semurup bersifat lisan dan penyampain informasi semakin berkurang, sehingga menjadikan tradisi turun mandi di desa Desa Koto Cayo Semurup terancam punah. pemangku adat dalam mempertahankan tradisi turun mandi di Desa Koto Cayo Semurup bertujuan untuk memupuk rasa kebanggaan nasional dan memperkokoh kesadaran jati diri sebagai bangsa yang berdasarkan Pancasila, juga untuk kepentingan masyarakat setempat, ilmu pengetahuan, dan tradisi serta pemanfaatan lain dalam rangka kepentingan nasional. Namuan kenyataanya yang terjadi tradisi turun mandi di Desa Koto Cayo Semurup tersebut menjadi tugas berat bagi pemangku adat dan masyarakat. Karena tradisi turun mandi di Desa Koto Cayo semurup khususnya masyarakat generasi muda enggan untuk melakukan tradisi turun mandi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif metode deskriptif. Informan ditentukan dengan metode pupoposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan tahapan analisa data Milles dan Huberman yang dimulai dari reduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian upaya yang dilakukan pemangku adat dalam mempertahankan tradisi turun mandi di Desa Koto Cayo Semurup adalah meyakinkan kepada masyarakat terkait dengan tradisi turun mandi. Bersatunya pemangku adat dalam mempertahankan tradisi turun mandi demi menjaga kehormatan adat. Namun kenyataanya tardisi turun mandi sudah berubah dalam pelaksanaannya, pada saat dulu dilaksanakan di sungai, namun sekarang tradisi turun madi dilaksanakan di masjid atau kerumah warga setempat melihat sungai yang sudah tercemari oleh masyarakat, dan juga banyaknya orang tua yang kurang mampu untuk menjalankan prosesi turun mandi karena terkendala dengan biaya, namaun prosesi turun mandi bisa dilakukan dengan alakadarnya saja sesuai dengen musyawarah pemangku adat. kendala atau rintangan yang akan datang harus bisa kita hadapi dengan musyawarah mencari jalan keluar setiap ancaman yang akan datang, dan tradisi tidak akan bisa dirubah sampai kapanpun karena ini sudah ketentuan nenek moyong masyarakat Koto Cayo. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan tanpa terkecuali ketita bayi sudah lahir harus melaksanakan tradisi turun mandi dan tradisi turun mandi ini tetap dilestarikan.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-03-14