Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kenagarian Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman

Abstrak

Indonesia banyak menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam proses pembangunan, salah satu permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan adalah kemiskinan (Suharto, 2013:19). Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa program untuk mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut, salah satunya adalah Bantuan Pangan Non Tunai yang selanjutnya disebut BPNT (Nurafia, 2020:1). Program ini berlandaskan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai yang bertujuan untuk membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan, agar memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM. Berdasarkan observasi awal peneliti terkait Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kenagarian Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman ditemui beberapa kendala di antaranya sering terjadi saldo kosong saat pengecekan kartu keluarga sejahtera, ketidaktepatan waktu penyaluran, ketidaktepatan kualitas bahan pangan yang dijual pada e-Warung dan kurangnya jumlah e-Warung sebagai agen penyalur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang ada di kehidupan seperti di organisasi pemerintahan, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, seni dan budaya (Guwanan, 2015:80-81). Terdapat Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.054 keluarga penerima manfaat dan sampel 91 keluarga penerima manfaat sebagai responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data peneliti menggunakan langkah-langkah seperti reduksi data, penyajian data dan kesimpulan (Sugiyono, 2018:244-245).