CAMPUR KODE DALAM PROGRAM “NGOBROL SORE SEMAUNYA” PADA KANAL YOUTUBE CXO MEDIA

Penulis

  • Lia Putri
  • Olin Nita

Kata Kunci:

unsur-unsur kebahasaan, jenis campur kode, penyebab terjadinya campur kode

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode, jenis campur kode, dan penyebab campur kode dalam program “Ngobrol Sore Semaunya” pada kanal Youtube cxo media. Pada penelitian ini teori yang dijadikan acuan yaitu jenis campur kode yang dikemukakan oleh Suwito (dalam Nursaid dan Maksan, 2002), penyebab terjadinya campur kode dikemukakan oleh Suwito (dalam Rokhman, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Data penelitian ini adalah bentuk campur kode, jenis, dan penyebab terjadinya campur kode yang dilakukan oleh host dan narasumber dalam kanal Youtube Cxo Media. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh video Youtube Cxo Media, menyimak dan mencatat percakapan host dan narasumber, mentranskrip data dalam bentuk tulisan, dan mengelompokkan data berdasarkan objek yang diteliti. Teknik analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data, menganalisis data, dan memberikan penjelasan bentuk campur kode, jenis, dan penyebab terjadinya campur kode dalam kanal Youtube Cxo Media. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa: (1) jenis campur kode yang terdiri dari, jenis campur kode ke dalam sebesar 27 data, dan jenis campur ke luar sebesar 64 data, (2) unsur-unsur kebahasaan berupa: kata sebesar 26 data, frase sebesar 26 data, klausa sebesar 9 data, dan (3) penyebab terjadinya campur kode yang terdiri atas, identifikasi peran, identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Identifikasi peran terjadi apabila penggunaan bahasa tertentu menunjukan status social dan tingkat pendidikan seseorang, identifikasi ragam terjadi apabila bahasa tertentu dalam konteks pembicaraan formal, keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan terjadi apabila bahasa yang digunakan tergantung konteksnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, bahasa yang digunakan penutur dalam mencampurkan bahasanya adalah dengan menggunakan bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia, bahasa kedua bahasa dialek Jakarta dan bahasa Inggris, sedangkan penyebab terjadinya campur kode karena penutur ingin lebih menjelaskan maksudnya dengan menggunakan bahasa yang santai dan tidak terlalu kaku agar komunikasi yang berbentuk antara penulis dan pembaca juga lebih santai.

Referensi

Moleong, Lexy. 2012. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarta.

Nursaid, dan Marjusman Maksan. 2002.

Sosiolingistik; Buku Ajar. Padang:

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

UNP

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-08-09