SUMBANG DUO BALEH DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WICJK KARYA HAMKA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk sumbang duo baleh dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka. Teori yang digunakan adalah sumbang duo baleh yang dikemukakan oleh Ibrahim (2019),) karya sastra menurut Nurgiyantoro (2010), Ahadiat (2007). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) membaca novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wick karya Hamka. (2) menandai bagianbagian cerita yang terkait dengan sumbang duo baleh. (3) mengelompokkan persoalan sumbang duo baleh pada tokoh perempuan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya Hamka. (4) data dimasukkan ke dalam tabel yang berhubungan dengan sumbang duo baleh. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: (1) mengidentifikasi data, (2) mendeskripsikan data yang telah dikelompokkan sesuai dengan format pengumpulan data, (3) menarik kesimpulan dan membuat laporan terkait dengan sumbang duo baleh dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya Hamka. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan delapan sumbang yaitu (1) . Sumbang bapakaian seperti cara Hayati berpakaian saat melihat pacuan kuda(2) Sumbang tanyo seperti cara Khadijah bertanya kepada Hayati saat hendak pergi ke pacuan kuda (3) Sumbang mancaliak seperti cara Ibu Khadijah menatap Aziz dengan sudut matanya ketika mereka berbicara(4) Sumbang duduak seperti saat Hayati dan Zainuddin yang duduk berdekatan (5) Sumbang jawek seperti cara menjawab Hayati ketika Khadijah dengan napas panjang (6) Sumbang kurenah seperti perempuan ditempat pemandian berbisik-bisik ketika melihat Hayati. (7) Sumbang bakato seperti perkataan Khadijah membuat Hayati tersinggung.(8) sumbang bajalan seperti Hayati berjalan dengan tergesa-gesa saat meninggalkan Zainuddin di pinggir jalan. Sumbang yang tidak ditemukan sebanyak empat sumbang yaitu (1) sumbang tagak, (2) sumbang diam, (3) sumbang bagaua, (4) sumbang karajo. Dapat disimpulkan bahwa tokoh perempuan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk Karya Hamka banyak memiliki perilaku sumbang duo baleh dan tidak menggambarkan seharusnya perempuan Minangkabau dalam bersikap baik dari segi bertutur kata maupun berpakaian.