Penyimpangan Kesantunan Berbahasa dalam Kolom Komentar Media Sosial Instagram Lambe Turah Official”
Kata Kunci:
Bahasa, Prinsip Kesantunan Berbahasa, Komentar, InstagramAbstrak
Bahasa merupakan alat komunikasi dalam berinteraksi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok. Bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan ataupun maksud pembicara kepada pendengar. Manusia mempelajari bahasa semenjak lahir yaitu dari keluarga. Didikan berbahasa dan didikan karakter yang baik membuat setiap manusia dapat menerapkan etika bersikap dan sopan santun saat berinteraksi. Sopan santun merupakan sebuah terapan dari perilaku seseorang yang biasanya berperilaku baik (Hermanto, 2019). Santun atau kesantunan merupakan kebiasaan perilaku yang terjadi di masyarakat. Sikap yang santun akan memberikan dampak positif terhadap hubungan sosial pada lingkungan sekitar. Kesantunan berbahasa dapat dilihat dari tata cara berkomunikasi dengan tanda verbal atau tata cara berbahasa. Berbahasa dengan santun menciptakan komunikasi yang baik serta efektif. Menurut Leech (1993) dalam Wijana (2011:53) prinsip kesantunan ke dalam beberapa maksim, yaitu (a) maksim kebijaksanaan (tacx maxim); (b) maksim penerimaan (approbation maxim); (c) maksim kemurahan (generosity maxim); (d) maksim kerendahan hati (modesty maxim); (e) maksim kecocokan (agreement maxim); dan (f) maksim kesimpatian (sympathy maxim). Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk penyimpangan kesantunan berbahasa yang terjadi dalam kolom komentar media sosial Instagram dan menganalisis kesantunan berbahasa yang terjadi dalam kolom komentar media sosial Instagram Lambe Turah Official. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian berupa bahasa-bahasa dalam kolom komentar yang terdapat dalam media sosial Instagram dari unggahan “Lambe Turah Official.” Hasil penelitian ini masih terdapat warganet yang tidak mematuhi kesantunan berbahasa dalam kolom komentar media sosial Instagram Lambe Turah Official dari tanggal 1 November sampai tanggal 30 November 2022. Dari tanggal 1 November sampai tanggal 30 November 2022 jumlah data yang ditemukan sebanyak 787 dari 3 topik unggahan yang berbeda. Setiap topik memiliki jumlah komentar sebanyak (1) Kasus Ferdy Sambo 252 komentar, UU ITE 260 komentar, dan Gempa Cianjur 275 komentar dalam 1 bulan. Selanjutnya, dari masing-masing jumlah komentar dikalikan dengan 20% lalu ditambahkan dengan hasil jumlah komentar. Oleh sebab itu, data yang diambil pada unggahan Instagram Lambe Turah Official tanggal 1 November sampai tanggal 30 November 2022 dengan jumlah data 157 komentar dari 3 topik unggahan. Banyaknya jumlah topik unggahan yang dibahas dalam bulan November 2022, maka topik yang difokuskan adalah topik yang sedang viral dibulan November 2022 tentang kasus Ferdy Sambo, UU ITE, dan Gempa Cianjur. Pada kasus Ferdy Sambo jumlah topik unggahan selama sebulan terdapat 4 unggahan, UU ITE 3 topik unggahan, dan Gempa Cianjur 8 topik unggahan. Dari masing-masing topik diambil 1 unggahan karena pada topik yang sama, komentar yang disampaikan oleh warganet tidak jauh berbeda. Masalah penyimpangan kesantunan berbahasa yang ditemukan yakni adanya warganet yang tidak mematuhi maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Penyimpangan kesantunan berbahasa dilakukan warganet karena keleluasaan yang diberikan media sosial Instagram Lambe Turah Official membuat siapa saja dengan mudah melontarkan komentar menggunakan kata-kata atau kalimat tidak santun.Referensi
Hermanto, H. (2019). Retracted: Penanaman Nilai-Nilai Islam dalam Membentuk
Sopan Santun Anak di Raudlatul Athfal Yayasan Nurul Bahra Kabupaten Bone.
An-Nisa: Jurnal Studi Gender dan Anak, 12(1), 560-569.
Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas indonesia (UI-
Press).
##submission.downloads##
Diterbitkan
2023-03-08