PERBEDAAN FONOLOGI BAHASA KERINCI DIALEK KUMUN DEBAI DAN DIALEK PONDOK TINGGI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

Penulis

  • Nabela Nadyanita
  • Yetty Morelent
  • Syofiani .

Kata Kunci:

vokal, diftong, deret vokal, dialek

Abstrak

ujuan penelitian ini mendeskripsikan perbedaan fonologi dialek Kumun Debai dan dialek Pondok Tinggi. Teori yang digunakan adalah Chaer (2012), tentang fonologi, vokal Alwi (2014), diftong Sariono (2016), deret vokal Moeliono (2017), dialek Holmes (2013). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan metode cakap dan simak. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data (1) melakukan transkripsi, (2) menentukan tulisan fonetik, (3) menentukan bunyi, (4) menguraikan fonem, (5) membedakan bunyi fonem dialek Kumun Debai dan dialek Pondok Tinggi, (6) merumuskan kesimpulan. Hasil penelitian; (1) ditemukan 6 (enam) vokal pada dialek Kumun Debai dan dialek Pondok Tinggi. Kesamaan sebagai ciri bahwa dialek berasal dari satu bahasa yang sama. (2) 9 (sembilan) diftong dalam dialek Kumun Debai dan 11 (sebelas) diftong pada dialek Pondok Tinggi. Penggunaan diftong pada dialek Pondok Tinggi lebih dominan disebabkan keramah- tamahan masyarakat dalam berinteraksi. (3) dialek Kumun Debai ditemukan 5 (lima) deret vokal dan pada dialek Pondok Tinggi ditemukan 6 (enam) deret vokal. Penggunaan deret vokal pada dialek Pondok Tinggi lebih dominan karena mayoritas masyarakat Pondok Tinggi adalah pedagang sehingga pengucapan vokal berderet memudahkan penutur berkomunikasi dengan intonasi dan pemenggalan vokal yang jelas.

Referensi

Setyawan, A. 2011. Bahasa Daerah dalam

Perspektif Kebudayaan dan Sosioli-nguistik:

Peran dan Pengaruhnya dalam Pergeseran

dan Pemertahanan Bahasa.

Chaer, Abdul. 2012. Lingustik Umum.

Jakarta: Rineka Cipta.

Alwi, Hasan dkk. 2014. Tata Bahasa Baku

Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Sariono, Agus. 2016. Pengantar

Dialektologi. Yogyakarta: Center for

Academic Publishing Service (CAPS).

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa

Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.

Holmes, J. 2013. An Introduction To

Sociolinguistics. New York: Routledge.

Aditama dkk. 2020. “Pengunaan sapaan

bahasa Kerinci dialek Jujun”. Basindo, 4(1),

-143.

Maiza, S. 2018. Sistem Perulangan Bahasa

Kerinci Dialek Rawang. Menara Ilmu, 12(1),

-220.

Arif, Nely., & Hustarna. 2015. Pronomina

Persona dalam Bahasa Kerinci Dialek

Tanjung Pauh Mudik dan Kaitannya dengan

Etika Berkomunikasi. Prosiding Seminar dan

Rapat Tahunan BKS PTN Wilayah Barat,

Jakarta: 15-17 September 2015

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-03-13