KEANEKARAGAMAN LUMUT (BRYOPHYTA) DI DESA MUARA TAGOR KABUPATEN MANDAILING NATAL

Penulis

  • Ummi Salamah Lubis
  • Lisa Deswati

Kata Kunci:

Keanekaragaman, Bryophyta, Indeks Nilai Penting

Abstrak

Salah satu keanekaragaman flora di Indonesia yaitu tumbuhan lumut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui indeks nilai penting tumbuhan lumut dan keanekaragaman tumbuhan lumut di Desa Muara Tagor Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan pengambilan sampling sampel menggunakan jalur berpetak dengan penetapan plot secara systematic sampling. Hasil penelitian yang diperoleh adalah jenis lumut paling banyak ditemukan Leucobryum glaucum 25 individu. Sedangkan jenis lumut paling sedikit di ditemukan yaitu Anthoceros punctatus 8 individu. Indeks nilai penting yang diperoleh sebesar 199,88% dan indeks keanekaragaman (H’= 2,322). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa indeks keanekaragaman lumut (Bryophyta) tergolong sedang.

Referensi

Kasiani, K., Afriyansyah, B., Juairiah,

L., & Windadri, F. I. (2019).

Keanekaragaman dan Rekaman Baru

Jenis Lumut di Pulau

Sumatra. Floribunda, 6(3).

Lukitasari, M. (2019). Mengenal

Tumbuhan Lumut (Bryophyta):

Deskripsi, Klasifikasi, Potensi dan Cara

Mempelajarinya. Magetan : Cv. Ae

Media Grafika.

Wati, T. K., Kiswardianta, B., &

Sulistyarsi, A. (2016). Keanekaragaman

Hayati Tanaman Lumut (Bryophyta) Di

Hutan Sekitar Waduk Kedung Brubus

Kecamatan Pilang Keceng Kabupaten

Madiun. Florea: Jurnal Biologi Dan

Pembelajarannya, 3(1), 46-51.

Diterbitkan

2023-09-04