https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/issue/feedJURNAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN2024-10-01T04:07:29+00:00Open Journal Systems<p>Jurnal ini merupakan kumpulan Executive Summary skripsi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta</p>https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26724VARIASI DAN REGISTER BAHASA GAME ONLINE MOBILE LEGEND DI KALANGAN REMAJA KORONG LANTAK MINGKUDU KABUPATEN PADANG PARIAMAN2024-09-06T02:42:17+00:00M Nizam Jamilmnizamjamil06@gmail.comM. Sayutisayuti@bunghatta.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa di kalangan remaja Korong Lantak Mingkudu dalam bermain game online mobile legend. Teori ini merupakan pendapat ( Halliday,1992), yang menyatakan register bahasa dibagi menjadi dua macam, yaitu register selingkung terbatas dan register selingkung terbuka. Teori acuan selanjutnya dikemukan oleh (Tarigan, 2009:5) memaparkan tujuh fungsi bahasa instrumental, regulasi, representasional, interaksional, personal, heuristik dan imajinatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah data yang berwujud kata yang terdapat pada interaksi komunikaasi game online mobile legend di kalangan remaja korong Lantak Mingkudu Kabupaten Padang Pariaman. Isntrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dilengkapi dengan alat-alat perekam suara smartphone serta format untuk pencatatan. Teknik yang digunakan pengumpulan data dengan cara: (1) peneliti menentukan sumber data dan obsevasi awal, (2) peneliti menentukan informan serta pengumpulan data dari beberapa kali pertemuan dengan masing-masing informan pada setiap babak dalam permainan agar peneliti mudah mendapatkan informasi yang lebih akurat, (3) peneliti menyalakan perekam suara (smartphone) dan melakukan pengamatan hingga selesai. Data dianalisis berlandaskan dari register bahasa dan fungsi bahasa game mobile legend di kalangan remaja korong Lantak Mingkudu. Landasan dari analisis data ditemukan 67 data register bahasa dan 67 data fungsi bahasa game mobile legend di kalangan remaja korong Lantak Mingkudu, yaitu dalam register bahasa ditemukan 40 data register selingkung terbatas dan 27 register selingkung terbuka. Dalam fungsi bahasa ditemukan 4 data instrumental, 4 data representasional, 15 interaksional, 26 data personal dan 18 data imajinatif. Berlandasan dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan dalam game mobile legend ada beberapa yang dapat bisa dipahami oleh orang lain dan ada juga hanya bisa dipahami oleh pengguna yang memainkan game tersebut tetapi orang yang tidak pernah memainkan game mobile legend sulit untuk memahami bahasa dalam game mobile legend. 2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26726KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KOLOM KOMENTAR KANAL YOUTUBE METRO TV TALK SHOW KICK ANDY EPISODE “TANGAN BESI SRI MULYANI”2024-09-06T02:48:42+00:00Satrio Eka Pratamasatrio@bunghatta.ac.idGusnetti .gusneti@bunghatta.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab, akibat, bentuk kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam kolom komentar media sosial YouTube Metro TV dalam Talk Show Kick Andy episode Tangan Besi Sri Mulyani tayang pada tanggal 5 Maret 2023. Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian adalah Leech (2016). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bahasa-bahasa dalam kolom komentar media sosial YouTube Metro TV. Objek kajian dalam penelitian ini yaitu prinsip kesantunan berbahasa pada kolom komentar YouTube metrotvnews, adapun sumber data penelitian ini adalah komentar-komentar yang terdapat pada media sosial YouTube Metro TV dalam talk show Kick Andy episode Tangan Besi Sri Mulyani. Hasil penelitian untuk kesantunan berbahasa ditemukan lima maksim, yaitu (1) maksim kebijaksanaan sebanyak data, (2) maksim penerimaan sebanyak 13 data, (3) maksim kerendahan hati sebanyak 1 data, (4) maksim kesepakatan sebanyak 1 data, (5) maksim kesimpatian sebanyak 11 data. Selanjutnya, Ketidaksantunan berbahasa dalam penelitian ini ditemukan tiga maksim, yaitu (1) maksim penerimaan sebanyak 29 data, (2) maksim kemurahan sebanyak 36 data, (3) maksim kesimpatian sebanyak 5 data. Dampak positif berkomentar di media sosial mengurangi pertikaian, meningkatkan keterampilan sosial dan memperluas jaringan pertemanan, sedangkan dampak negatif antara lain mempengaruhi pembaca, mengundang ujaran kebencian/hate speech. Faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa itu adalah mengkritik secara langsung dengan kata-kata kasar, penutur didorong rasa emosi ketika bertutur, menuduh atas dasar kecurigaan terhadap mitra tutur, faktor individu, dan faktor sarana. Kesimpulan dalam penelitian ini, untuk kesantunan atau pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dikategorikan rendah, sehingga komentar dianggap santun. ketidaksantunan atau pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dikategorikan tinggi sehingga komentar-komentar yang dibagikan oleh youtubers dianggap tidak santun2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26975MAJAS PERBANDINGAN DAN SINDIRAN DALAM NOVEL DUA BELAS CERITA GLEN ANGGARA KARYA LU2024-09-30T03:31:10+00:00Sya’diah Ramadhanisyadiahramadhani2@gmail.comYetty Morelentyettymorelent@bunghatta.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan majas perbandingan dan sindiran apa saja yang terdapat dalam novel dan mendeskripsikan fungsi penggunaan majas perbandingan dan sindiran dalam novel. Teori yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Keraf (2007) dan Tarigan (2021). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) membaca novel Dua Belas Cerita Glen Anggara Karya Luluk HF sehingga dapat memahami isi dan pesan yang disampaikan dalam novel tersebut, (2) menandai objek penelitian yang ditemui dengan menggarisbawahi novel Dua Belas Cerita Glen Anggara Karya Luluk HF, (3) mengelompokkan majas yang telah ditemukan tersebut berdasarkan teori, (4) menandai setiap penggunaan majas yang ditemukan, dan (5) mendeskripsikan fungsi penggunaan majas perbandingan dan sindiran dalam novel Dua Belas Cerita Glen Anggara Karya Luluk HF. Hasil penelitian ini, pertama majas yang digunakan dalam novel Dua Belas Cerita Glen Anggara Karya Luluk HF berjumlah 46 Majas tersebut dirinci sebagai berikut: simile 11 data, metafora 1 data, personifikasi 12 data, alegori 1 data, fabel 4 data, parabel 1 data, eponim 1 data, ironi 1 data, sarkasme 6 data, sinisme 4 data, dan satire 4 data. Majas yang dominan ditemukan dalam novel adalah personifikasi, kedua fungsi majas yang terdapat dalam novel adalah untuk menyamakan dua hal yang berbeda, membandingkan tuturan, memperjelas kalimat, memperindah kalimat, memperindah tuturan, memberikan gambaran, membangun imajinasi, menambah kesan dramatis cerita, menyampaikan pesan tersirat, memberikan penegasan menggunakan celaan, untuk memberikan penegasan, untuk mengkritik, dan untuk menyindir2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26976DISKRIMINASI GENDER DI FILM “INDUK GAJAH” KARYA IRA GITA SEMBIRING2024-09-30T03:47:42+00:00Indah Ela Anggreani Sindahelaanggreanis@gmail.comYetty Morelentyettymorelent@bunghatta.ac.idFilm merupakan salah satu karya sastra yang berisi penggambaran isu-isu yang terjadi di masyarakat melalui gambar bergerak yang dipadukan dengan elemen audio-visual. Salah satu isu yang masih terjadi di masyarakat ialah diskriminasi gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentukbentuk diskriminasi gener yang dialami oleh tokoh di film “Induk Gajah” karya Ira Gita Sembiring dengan menggunakan analisis wacana kritis perspektif Sara Mills. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan 23 data sebagai berikut. Pertama, posisi subjek pada tokoh di film “Induk Gajah” karya Ira Gita Sembiring terhadap diskriminasi gender berdasarkan perspektif Sara Mills ditemukan sebanyak 4 data. Kedua, posisi objek pada tokoh di film “Induk Gajah” karya Ira Gita Sembiring terhadap diskriminasi gender berdasarkan perspektif Sara Mills ditemukan sebanyak 19 data. Ketiga, posisi pembaca berdasarkan posisi subjek dan posisi objek terhadap diskriminasi gender pada tokoh di film “Induk Gajah” karya Ira Gita Sembiring ditemukan sebanyak 23 data. Keberpihakkan pembaca pada tokoh berdasarkan faktor mediasi (berpihak kepada tokoh) dan faktor kode budaya (berpihak pada orientasi nilai) yang sesuai dengan konteks peristiwa yang terdapat di film “Induk Gajah” karya Ira Gita Sembiring. 2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26977GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM ACARA BROWNIS PADA KANAL YOUTUBE TRANS TV2024-09-30T04:00:31+00:00Vivi Susila Wativivisusilawati534@gmail.comInneng Nainiinengnaini@bunghatta.ac.idTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi gaya bahasa sindiran dalam acara “Brownis” pada kanal Youtube Trans TV. Teori yang dijadikan acuan dari penelitian ini adalah Keraf (2010). Jenis penelitian ini adalah Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang memfokuskan pada bentuk, makna, fungsi gaya bahasa sindiran. Data dalam penelitian ini adalah kata atau kalimat yang berisi tentang tuturan oleh host atau bintang tamu dalam acara “Brownis” melalui kanal YouTube Trans TV. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah, (1) Peneliti menonton acara Brownis pada kanal Youtube Trans Tv secara berulang-ulang, setelah itu memahami setiap tuturan gaya bahasa sindiran serta maknanya yang di gunakan dalam acara brownis trans tv. (2) Peneliti mengumpulkan atau mencatat data gaya bahasa sindiran yang telah didapatkan dalam menonton tayangan ulang “Brownis” pada kanal youtube Trans TV. (3) Data tersebut kemudian dikelompokkan menjadi bentuk tulisan, lalu diklasifikasikan berdasarkan format pengumpulan data. (4) Mendeskripsikan penggunaan serta makna gaya bahasa sindiran yang terkandung pada acara “Brownis” Trans TV. (5) Dari semua data yang di kelompokkan sebelumnya, diindentifikasi, dideskripsikan, dan dianalisis. (6) Menulis kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ditemukan diperoleh bentuk gaya bahasa sindiran yang dituturkan oleh host atau bintang tamu dalam acara “Brownis”, jenis gaya bahasa sindiran yang ditemukan yakni satire sebanyak 12 data, sarkasme sebanyak 10 data, sinisme sebanyak 9 data, ironi sebanyak 4 data, innuendo sebanyak 4 data. Gaya bahasa sindiran bermakna seperti kritikan atau ejekan, cemoohan serta memiliki fungsi dari setiap gaya bahasa sindiran berupa penegasan, mengutarakan pendapat, atau memberikan suatu pernyataan terhadap seseorang. Gaya bahasa sindiran yang digunakan dalam acara Brownis berfungsi untuk memberikan kritik atau mengejek dengan berbagai intensitas dan cara. Satire adalah yang paling dominan, menunjukkan bahwa humor dan olok-olok adalah alat utama dalam sindiran yang disampaikan oleh host dan bintang tamu. Setiap jenis sindiran memiliki tujuan dan efek yang berbeda, dari kritik yang tajam hingga sindiran yang lebih halus, dengan makna dan fungsi yang ditujukan untuk menekankan atau menertawakan kelemahan atau perilaku tertentu.2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26978PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM KOLOM KOMENTAR MEDIA SOSIAL TIKTOK2024-09-30T04:06:00+00:00Syahila Finalosasahilafinalosa@bunghatta.ac.idHasnul Fikrihasnulfikri@bunghatta.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam, bentuk, dan makna penggunaan bahasa gaul dalam kolom komentar media sosial tiktok Najwa Shihab terkait debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Kridalaksana (2009) dan Muslich (2008). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kosa kata yang termasuk ragam bentuk bahasa gaul dalam media sosial tiktok. Objek dalam penelitian ini yaitu penggunaan bahasa gaul dalam media sosial tiktok, adapun sumber data penelitian ini adalah komentar-komentar yang terdapat pada media sosial tiktok Najwa Shihab. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara (1) dokumentasi. (2) baca. (3) catat. Hasil penelitian dan analisis data ditemukan 94 komentar dengan 114 data yang termasuk bentuk ragam bahasa gaul di kolom komentar akun tiktok Najwa Shihab terkait debat calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu 11 data bahasa gaul bentuk singkatan, 4 serapan, 20 akronim, 1 metatesis, 23 kontraksi, 5 pemenggalan, 32 bahasa asing, 4 improvisasi kata asal, 8 bentuk kata baru, dan 6 monoftongisasi. Berlandasan makna yang dideskripsikan terdapat 102 data makna denotatif dan 12 data makna konteks atau konotatif. Jadi bahasa gaul yang banyak digunakan dalam media sosial tiktok saat ini adalah bentuk bahasa asing hal itu terjadi karena banyaknya pengaruh globalisasi seperti media sosial, film atau game online selain itu penggunaan bahasa gaul bentuk bahasa asing dianggap keren dan modern. Penggunaan bahasa gaul pada saat ini juga dianggap sebagai hal yang wajar dan apabila tidak menggunakan bahasa gaul dianggap ketinggalan zaman.2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26979PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KERINCI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)2024-09-30T04:13:22+00:00Natasia Astrianzahastrianzahnatasia@gmail.comSyofiani .syofiani@bunghatta.ac.idPenelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang di latarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa kelas VII SMPN 3 Kerinci dalam kegiatan menulis teks berita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerapan dan peningkatan kemampuan menulis teks berita berbantuan media audio visual dengan model Project Based Learning (PjBL). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 3 Kerinci yang berjumlah 14 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar tes kemampuan menulis teks berita. Hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I analisis aktivitas guru sebanyak 80,5 % meningkat pada siklus II menjadi 95,5 %. sedangkan analisis aktivitas siswa pada siklus I sebanyak 78% meningkat pada siklus II menjadi 91,5%, dan hasil belajar kemampuan menulis teks berita pada siklus I diperoleh ratarata nilai 75,3 dengan ketuntasan klasikal 64% meningkat pada siklus II menjadi rata-rata nilai 90,3 dengan ketuntasan klasikal 85%. Maka dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning (PjBL) berbantuan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VII SMPN 3 Kerinci..2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26986KOHESI GRAMATIKAL DALAM NOVEL SERIBU WAJAH AYAH KARYA NURUN ALA: KAJIAN ANALISIS2024-10-01T02:56:21+00:00Miftahul Rezikiahmiftahulrezikiah1321090102@gmail.comRio Rinaldiriorinaldi@bunghatta.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kohesi gramatikal dalam novel "Seribu Wajah Ayah" karya Nurun Ala dengan pendekatan strukturalisme dan kajian analisis wacana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui pembacaan, identifikasi, dan pengelompokan data. Data dalam novel ini berupa kutipan kata dan kalimat yang terdapat pada novel Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan diperoleh bentuk kohesi gramatikal dalam novel Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala. Bentuk kohesi gramatikal yang ditemukan yakni referensi 15 data, substitusi 14 data, elipsis 3 data, dan konjungsi 19 data. Kohesi gramatikal yang digunakan dalam novel berfungsi untuk mempermudah pembaca memahami isi novel dan terhanyut di dalamnya. Kohesi gramatikal referensi ditemukan paling banyak setelah konjungsi, menunjukkan penggunaan kata acuan yang signifikan dalam novel. Subtitusi juga cukup banyak digunakan, sementara elipsis paling sedikit ditemukan pengarang tidak banyak menggunakan pelesapan kalimat dan sering menggunakan kalimat langsung dalam novel. Keberagaman penggunaan kohesi gramatikal ini menunjukkan kompleksitas struktur bahasa dalam novel, yang berkontribusi pada keterpaduan wacana. Dengan demikian, novel "Seribu Wajah Ayah" karya Nurun Ala memiliki struktur kohesi gramatikal yang kaya dan bervariasi yang berperan penting dalam menciptakan keterpaduan dan kepaduan wacana dalam novel2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/26987KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM BAHASA PUITIS NOVEL KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG KARYA MA’MUN AFFANY2024-10-01T03:14:44+00:00Elfira Yuliantielfirayulianti51@gmail.comRomi Isnandaromiisnanda@bunghatta.ac.idNovel sebagai salah satu karya sastra, memberikan pandangan mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan. Salah satu persoalan yang ada di dalam kehidupan adalah konflik batin. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konflik batin pada tokoh dalam novel Kehormatan Di Balik Kerudung karya Ma’mun Affany Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini, Pertama dari 50 data yang digunakan dapat dikelompokkan ada 24 data konflik internal dan 26 data eksternal. Kedua, konflik internal terbentuk dari faktor personal sebanyak 17 data, sedangkan pada faktor situasional terdapat sebanyak 7 data. Ketiga, Konflik internal personal muncul dari pergulatan emosional yang mendalam terkait hubungan dan perasaan pribadi tokoh cerita. Konflik internal situasional disebabkan oleh tekanan mendesak atau sosial. Konflik eksternal pada cerita ini disebabkan oleh pertentangan antar individu yang menjadi tokoh cerita2024-10-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024