Perencanaan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Di Peternakan BPTHPTU Padang Mengatas,Kabupaten 50 Kota,Sumatera Barat

Abstract

Kebutuhan akan listrik semakin hari semakin besar. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan masyarakat yang semakin padat ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perkembangan teknologi tersebut tentu sangat membutuhkan listrik. Sedangkan energi dari fosil semakin hari semakin menipis.Hal ini menyebabkan terjadi krisis energi, sehingga berdampak pada TDL atau tarif dasar listrik yang dikeluarkan oleh PT. PLN yang mengalami kenaikan tarif  per kWhnya. Oleh karna itu perlu kiranya ada pengembangan energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang ada di Indonesia adalah kotoran sapi. Di peternakan BPTUHPT Padang Mengatas yang berada di Kabupaten 50 Kota memiliki 1267 ekor sapi. . Dari jumlah kotoran sapi yang dihasilkan di BPTUHPT tersebut bisa dimanfaatkan menjadi energi terbarukan. Selama ini kotoran sapi yang ada pada BPTUHPT tersebut belum termanfaatkan dengan maksimal, sehingga terbuang dengan sia-sia. Kotoran sapi bisa diubah menjadi biogas atau gas metan melalui proses anaerobik atau fermentasi yang terjadi didalam digester selama 30 hari. Ukuran dari digester dirancang sesuai dengan jumlah kotoran sapi yang dihasilkan perharinya.  Kotoran sapi yang dihasilkan perharinya di BPTUHPT Padang Mengatas adalah 20.537,5 kg/harinya, dari 20.537,5 kg/hari kotoran sapi berpotensi menghasilkan volume biogas 821,5 m
3
/hari. Dengan volume 821,5 m
3
/hari biogas tersebut maka berpotensi menghasilkan energi listrik 6.028,7338 kWh/hari. Potensi daya yang dapat dibangkitkan dari adalah 251,1973  kW ≈ 0,251 MW. Dari potensi daya yang dapat dibangkitkan,maka biogas tersebut bisa digunakan sebagai bahan bakar generator turbin gas atau gas engine, sehingga menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB). Listrik yang dihasilkan dari PLTB tersebut bisa digunakan untuk penerangan di kawasan BPTUHPT Padang Mengatas
Kata kunci : Biogas, Digester, PLTB