DAMPAK PENGGUNAAN AC SEBAGAI UPAYA KONSERVASI ENERGI PADA SELUBUNG BANGUNAN (Aplikasi Kampus II Universitas Bung Hatta)

Abstract

AC (Air Conditioner) adalah alat yang merubah suhu/kondisi kelembapan suatu
ruangan. Untuk mendinginkan suatu ruangan diperlukan banyak energi listrik. Selama ini perhitungan kapasitas AC hanya berdasarkan luas dan fungsi ruangan, tidak mengukur secara langsung kondisi ruangan. Untuk dapat mendinginkan suatu ruangan sesuai dengan SNI (Standart Nasional Indonesia) perlu ada penyeimbangan laju energi, beban AC. Oleh karena itu, perlu dihitung berapa banyaknya beban pada AC untuk mendinginkan ruangan akibat konduksi dan radiasi matahari, peralatan, dinding, material bangunan, penghuni dan infiltrasi udara. Metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan energi tersebut dengan menghitung OTTV (Overall Thermal Transfer Value), RTTV (Roof Thermal Transfer Value) dan menghitung beban AC (Air Conditioner). Perhitungan OTTV (Overall Thermal Transfer Value) pada Gedung A1 dan A2 didapatkan hasilnya berkisar 29 - 43 watt/m2. RTTV (Roff Thermal Transfer Value) pada Gedung A1, A2,  A3 lantai 1 dan A3 lantai 2 didapatkan hasilnya 14,24 watt/m2 dan pada lantai 2 Gedung A1,  A2, A3 lantai 3 didapatkan hasilnya 8 watt/m2. Dari data tersebut gedung A sudah memenuhi standart SNI selubung bangunan. Perhitungan beban  AC pada jam 10.00 WIB, 13.00 WIB dan 16.00 WIB didapatkan hasil rata-rata yang cukup besar yaitu  berkisar 2 kW – 15 kW. Dengan kapasitas AC yang terpasang kompresor bekerja 3 kali lipat untuk mendinginkan ruangan. Sehingga kompresor lamanya bekerja untuk mendinginkan rungan, sehinga mengakibatkan banyak energi listrik terpakai. Dari data tersebut perlu  dilakukannya upaya konservasi energi untuk mengurangi kerja kompresor akibat beban AC tersebut. Sehingga ke depannya dapat merencanakan pengkondisian AC yang efisien dan benar sesuai dengan kebutuhan. Keyword : AC (Air Conditioner), OTTV (Overall Thermal Transfer Value) dan

RTTV (Roof Thermal Transfer Value) dan beban AC.