PENGARUH SUDUT KEM IRINGAN POROS 300, 350, 400 TERHADAP KINERJA MEKANIK TURBIN ULIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK SKALA PICO HIDRO DENGAN JUMLAH SUDU BERVARIASI

Abstract

Krisis energi telah melanda hampir seluruh negara di dunia. Akibat dari krisis energi yang terjadi di dunia, terutama akibat keterbatasan ketersediaan listrik maka diadakanlah penelitian untuk membuat pusat listrik daya rendah. Oleh karena itu di adakanlah penelitian terhadap pusat listrik dengan skala pico hydro dengan head sangat rendah yang sangat cocok di kembangkan di Indonesia.Turbin ulir memiliki beberapa keunggulan seperti kemudahan dalam kontruksi dan instalasi, biaya pengoperasian rendah, fish friendly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kemiringan poros terhadap daya dan efisiensi pada turbin ulir dengan dua model sudu. Sudu yang di gunakan yaitu sudur 5 ulir (jarak Pitch 180 mm) , dan sudu 10 ulir (jarak Pitch 130 mm). Penelitian di lakukan di aliran sungai Lubuk Minturun. Dengan dilakukannya pengujian alat dan pengumpulan data, kemudian data dianalisis untuk melihat sudut kemiringan saluran yang menghasilkan daya dan efisiensi yang paling tinggi dengan mengukur debit air yang masuk, putaran dan torsi untuk membandingkan hasil pengujian dari Variasi Debit air 0,025 m3/s hingga 0,019230m3/s dan variasi sudut kemiringan poros turbin ulir adalah dari 300, 350, 400. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada turbin ulir dengan sudu 5 ulir( jarak pitch 180 mm) dan Sudu 10 ulir ( jarak pitch 130 mm) pada kemiringan saluran yang berbeda-beda didapatkan putaran, torsi, daya, dan efdesiensi tertinggi dihasilkan pada sudut kemiringan saluran 300 pada sudu 5 ulir dengan jarak pitch 180 mm dengan putaran 683rpm, torsi 2,23Nm, daya 178,7 W dan efesiensi 85,7%, dan terendah dihasilkan pada sudut kemiringan saluran 400 pada sudu 10 ulir dengan jarak pitch 130 mm dengan putaran 392 rpm, torsi 1,82 Nm, daya 74,65 W dan efesiensi 36,3%.
Kata Kunci: Turbin screw, Sudut kemiringan poros, daya Turbin, efesiensi trubin, pico hidro