Kaji Eksperimental Proses Penarikan Kawat Aluminium Dengan Metode Cold Working dan Hot Working
Abstract
Proses wire drawing yang lazim di lakukan saat ini adalah dengan cara pengerjaan pada material dingin (work cool). Oleh karena itu penulis melakukan penelitian pada kawat aluminium yang diproses menggunakan metode wire drawing sehingga dapat diaplikasikan pada industri kecil. Kaji Eksperimental Penarikan Kawat Aluminium dengan Metode Cold Working dan Hot Working dilakukan menggunakan mesin penarik kawat hasil rancangan mahasiswa teknik mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menentukan kekutan tarik kawat aluminium sesudah dilakukan proses penarikan kawat (wire drawing) dengan motoda cold working dan hot working dengan temperatur 120-150 oC. Kawat aluminium berdiameter 2,5 mm yang di reduksi menjadi 2 mm. dan dies yang digunakan adalah tungsten karbida dengan sudut 10o.Hasil penelitian menunjukan bahwa kawat aluminium dengan metode cold working memiliki tegangan tarik yang paling besar yaitu dengan nilai 112,35 Mpa. Namun pada proses wire drawing dengan metode hot working memiliki tegangan tarik sedikit lebih kecil yaitu dengan nilai 83,22 MPa. Sedangkan sempel tanpa wire drawing memiliki tegangan tarik paling rendah yaitu dengan nilai 66 MPa dan memiliki nilai regangan yang paling besar yaitu 89,83%.
Wire Drawing, Aluminium, Cold Working, Hot Working, KekuatanTarik.