Kaji Eksperimental Perpindahan Kalor Alat Penyulingan Sampah Non Organik Jenis Polyethylene (PE) Dengan Kapasitas 5 kg Menjadi Bahan Bakar Minyak Dengan Menggunakan Penukar Kalor Pendingin air

Abstract

Salah satu alternatif penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti oleh para ahli bidang konversi energi dan yang telah dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Menurut Fahlezi pengembangan sumber energi bebahan plastik adalah salah satu solusi penekanan penumpukan sampah yang semakin banyak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan bakar cair dari pirolisis sampah plastik yang aman bagi manusia dan lingkungan. Bahan bakar minyak yang dihasilkan oleh alat penyulingan sampah non organik akan menjadi salah satu alternatif pengganti bahan minyak yang sedang mengalami krisis pada saat ini. Proses pirolisis adalah proses perubahan fasa sampah plastik dari fasa gas ke fasa cair didalam alat penukar kalor berpendingin air. Alat penukar kalor tersebut digunakan sebagai tempat mempertukarkan energi diantara dua fluida yang telah dialirkan didalam pipa, sehingga sejumlah 5 kg sampah plastik dengan bertemperatur 300 ^oC menghasilkan minyak dalam kuantitas tertentu. Besaran besaran termodinamika yang bekerja seperti temperatur, tekanan dan volume diukur dengan alat ukur masing-masing pada  kondensor. Setelah dilakukan pengujian dengan perbandingan kondensor maka diperoleh data sebagai berikut  Pada kondensor no1 didapat laju perpindahan panas  170,28W. Lalu di kondensor no2 nilai perpindahan panas meningkat menjadi 426,4W, sedangkan kondensor no3 didapat peningkatan nilai perpindahan panas sebesar 968W. Dari analisa penggunaan kondensor berpendingin air  bahwa kapasitas minyak yang dihasilkan tergantung kepada kenaikan temperatur, artinya semakin tinggi temperatur pembakaran akan dapat menghasilkan minyak yang lebih banyak