PENGARUH KUAT ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA KARBON ST 37 MENGGUNAKAN METAL INERT GAS

Authors

  • Alfri Rahim Universitas Bung hatta
  • Burmawi Universitas Bung hatta

Abstract

Proses pengelasan MIG (Metal Inert Gas) pada baja ST 37 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat mekanik hasil pengelasan. Ada terdapat banyak metode pengujian salah satunya yaitu pengujian dengan merusak atau Destructive Testing (DT). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan dari logam dan dapat juga untuk mengetahui kekuatan dari sambungan las sperti pada pengujian tarik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik pada baja ST 37 hasil pengelasan dengan variasi arus 90 A, 100 A,110 A dan 120 A dengan menggunakan las MIG. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dimensi spesimen uji tarik tebal 3 mm dan panjang 300 mm. Spesimen tarik mengacu pada standart ASTM E 8 M. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat arus mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap nilai kekuatan tarik. Hasil pengujian tarik yang paling optimal adalah pada arus 110 A dengan nilai rata-rata 16,9 kg / mm2 . Dari variasi arus 90 A , 110 A dan 120 A dapat disimpulkan bahwa arus yang optimum adalah pada 110 A dengan semakin bertambahnya kuat arus maka kekuatan sambungan las semakin tinggi namun pada arus 120 A kekuatan sambungan lasan akan semakin menurun. Hal ini dapat di sebabkan karna masukan panas 120 A yang berlebih sehingga pencairan logam las yang besar dan menjadi getas.

References

American Society For Testing and Materials,1999, E 8

M “Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials “, ASTM Standards Vol.03.01, ASTM Society.

Santoso, Joko., 2006. Pengaruh Arus Pengelasan Terhadap Kekuatan Tarik dan Ketangguhan Las SMAW dengan Elektroda E7018. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Smith, D., 2003, Diklat Kuliah Teknologi Pengelasan

Logam, Yogyakarta

Downloads

Published

2020-10-31