PEMANFAATAN LIMBAH BUAH SALAK SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF (BIOETANOL)

Authors

  • Fitria Purnamasari
  • Faria Siska Ruli
  • Ellyta Sari
  • Elly Desni Rahman

Abstract

Abstrak
Bioetanol adalah etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati, maupun selulosa. Bioetanol biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk keperluan medis, sebagai zat pelarut, dan yang sedang popular saat ini adalah pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar dicampur dengan bensin yang biasa disebut gasohol. Setiap kali musim panen sering terjadi pembuangan buah salak (Salacca zalacca) yang rusak dan busuk oleh para petani. Dimana salak ini memiliki kandungan karbohidrat sebesar 20,90 gr dengan kadar glukosa mencapai 60,83 % dari bahan kering, sehingga buah salak ini bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Oleh sebab itu, untuk memanfaatkan limbah ini maka salak busuk ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pembuatan bioetanol dengan bahan dasar buah salak ini melalui dua tahapan proses yaitu proses fermentasi dan distilasi. Proses fermentasi mengubah glukosa menjadi etanol dengan bantuan bakteri Saccharomyces cereviceae yang terkandung pada ragi roti. Proses distilasi merupakan proses pemurnian untuk meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan pada proses fermentasi. Analisa yang dilakukan terhadap sampel adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif meliputi identifikasi senyawa yang terkandung dan penentuan bobot molekul dengan menggunakan alat GC-MS. Dimana hasil analisa kualitatif menunjukkan bahwa seluruh sampel dipastikan mengandung senyawa etanol. Sedangkan dalam analisa kuantitatif, jumlah bioetanol yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki kadar alkohol terbesar pada media fermentasi daging salak bagus yang menggunakan ragi roti yaitu sebesar 83,70 %. Namun penggunaan media salak busuk dengan penambahan ragi roti juga menghasilkan jumlah dan kadar alkohol yang cukup tinggi yaitu 104 ml dengan kadar 83,33 %. Sedangkan salak busuk yang menggunakan ragi tape dapat menghasilkan 103 ml dengan 82,50 % kadar alkoholnya.
Kata kunci : bioetanol, fermentasi, GC-MS, ragi, salak, Sacharomyces cerevisiae dan Salacca zalacca.
ABSTRACT
Bioethanol is ethanol that made by biomass containing with sugar components, starch, or cellulose. Bioethanol is usually used to an ingridient for making liquor, for medical purposes, as a solvent, and that are popular today is the use of bioethanol as an altenative fuel. The use of bioethanol as a fuel mixed with gasoline is called gasohol. Each time the harvest season fruits are common disposal (Salacca zalacca) damaged and rotten by the farmers. Where the snake fruit has a carbohydrate content of 20.90 g with glucose levels reaching 60.83% of the dry matter, so that the snake fruits can be used as raw material for bioethanol. Therefore, to utilize this waste then this rotten snake friut can be used as raw material for bioethanol. Making bioethanol with basic ingridients of this snack fruit through two stage of the process of fermentation and distillation process. The process of fermentation convert glucose into ethanol with the aid of bacteria contained in saccharomyces cereviceae yeast bread. The process of distillation is purrification process to increase the levels of ethanol produce fermentation processes. An analysis of the sample is qualitatively and quantitatively. Quantitative analysis includes the identification of compounds contained and molecular weight determination using GC-MS instrument. Where the results of the qualitative analysis showed that all the samples confirmed to contain compounds of ethanol. While the quantitative analysis, the amount of bioethanol produced from this process has the biggest alcoholic fermentation medium bark beef that uses a yeast bread that is equal to 82.70%. However, the use of media with the addition of the snake fruit rot yeast also produces the number and levels of alcohol is high at 104 ml with levels of 83.33%. While the snake fruit of rotten tape using yeast to produce 103 ml with 82.50% alcohol content.
Keywords: bioethanol, fermentation, GC-MS, Sacharomyces cerevisiae, Salacca zalacca, snake fruit and yeast.

Downloads

Published

2013-09-13