OPERASI EKONOMIS PEMBANGKIT PADA PT AGRO WIRA LIGATSA (AWL)

Abstract

PT Agro Wira Ligatsa (AWL) merupakan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton menggunakan dua jenis pembangkit listrik alternatif sendiri sebagai pembangkitan energi listrik yang digunakan untuk menjalankan kegiatan proses pengolahan yaitu PLTU dengan menggunakan bahan bakar berupa limbah serabut dan cangkang sebagai bahan bakar utama boiler untuk menghasilkan kebutuhan listrik. Selain menggunakan PLTU, PT Agro Wira Ligatsa (AWL) juga menggunakan PLTD sebagai pembangkit listrik cadangan. Dengan membahas operasi masing-masing pembangkit dengan cara menghitung biaya listrik/kWh antara pembangkit kemudian membandingkan pengoperasian keduanya antara unit pembangkit dan juga membandingkannya dengan biaya listrik PLN (persero). Perhitungan yang digunakan menggunakan metode observasi lapangan, dimana data-data yang diperlukan sesuai dengan data perusahaan. Untuk mendapatkan biaya listrik/kWh diperlukan biaya modal, biaya bahan bakar, biaya operasional dan perawatan. Jadi total biaya pembangkit listrik pada PT Agro Wira Ligatsa (AWL) dengan suku bunga 11,8 % adalah PLTU Rp 418,60,-/kWh, PLTD Rp 3.792,10,-/kWh dan juga biaya listrik PLN (persero) yaitu Rp 1.208,41,-/kWh. Maka dapat disimpulkan penggunaan PLTU pada perusahaan lebih ekonomis dibandingkan dengan PLTD dan PLN (persero).