Menentukan Performance Baterai LiFePO4 Pada PLTS Menggunakan Battery Management System (BMS)_Reza MP

Authors

  • Reza Marzuki Putra Universitas Bung Hatta
  • Mirza Zoni Universitas Bung Hatta

Keywords:

Baterai; BMS; Overcharging; Overdischarging; DoD

Abstract

Baterai merupakan komponen penting dalam pemasangan instalasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid sebagai Energy Storage System (ESS) yang dihasilkan dari Solar PV ketika siang hari. Karena Massa pakai dan usia layak pakai baterai dipengaruhi banyak faktor maka dari itu pentingnya menggunakan BMS (Battery Managemenst System) pada sistem charging dan discharging pada baterai yang menggunakan Solar Cell sebagai sumber utama pengecasan, dikarenakan BMS dapat menjaga baterai dari Overcharge dan Overdischarge yang mengakibatkan pendek nya umur dari baterai. Jenis baterai yang di pakai adalah Lithium Iron Phosphate (LiFePo4) dengan kapasitas nominalnya adalah sebesar 230,4 Watt yang dirangkai sebanyak 12 sel baterai, masing-masing baterai berkapasitas 3,2 V 6Ah yang disusun secara seri parallel sehingga menghasilkan tegangan sebesar 12V 18 Ah. Didapatkan perkiraan tingkat persentase Depth of Discharge (DoD) sebesar 14,24%, jumlah siklus yang sudah terpakai sebanyak 20 kali siklus dan rata-rata siklus harian adalah 1 siklus dan didapatkan Lifecycle baterai sebanyak 2.177 hari / 5 Tahun 3 Bulan 2 Hari.

References

Jaya, Sulthon Adi, and Samsurizal Samsurizal. Analisis Umur Pakai Baterai Lithium Iron Phosphate (Lifepo4) Berdasarkan Tingkat Dod Dan Variasi Charge/Discharge

Daya Baterai. Diss. Institut Teknologi Pln, 2021.

Downloads

Published

2022-04-04