Kaji eksperimental Studi destilasi surya menggunakan bahan penyimpanan panas batu untuk meningkatkan produktivitas air tawar dan garam

Abstract

Negara Indonesia disebut sebagai negara yang maritim, dua pertiga luas wilayah Indonesia merupakan lautan, di tenggah kepunggan air laut itu , sehingga bila terjadi musim kamarau, maka diberbagai daerah pesisir pantai akan terjadi kekeringan air yang mengakibatkan ketersedianaan air bersih, sangatlah sulit untuk di penuhi. Disatu sisi lain tersedia cukup banyak air laut akan tetapi tidak biasa di konsumsi lasung oleh masyarakat. Untuk pemamfaakan air laut tersebut menjadi air bersih dapat di lakukan dengan cara di destilasikan mengunakan tenaga mata hari atau tenaga surya.Destilasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan air bersih, dimana air laut dipanaskan sehingga terjadi penguapan dan pemisahan dari unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Waktu danTempat Pengujian alat destilasi surya mengunakan kolektor plat datar dengan basin memakai bahan penyimpan panas batu yang digunakan adalah batu krikil yang berbentuk bulat berwarna hitam. Intensitas matahari sangatlah mempengaruhi temperature pelat penyerap dan batu sebagai tambahan penyimpanan panas dimana semakin tinggi intensitas matahari maka semakin tinggi temperature plat dan batu menyerap panas mata hari Untuk batu 90 (4,5 kg) dapat menghasilkan garam yang lebih cepat dibandingkan yang mengunakan 60 batu (3kg) dan 30 batu (1,5 kg). Semakin sedikit batu yang digunakan maka penyimpanan panasnya semakin rendah.