KAJIAN PEMASANGAN HEATER TREATER PADA SHIPPING TANK TERHADAP PENURUNAN KADAR BS&W
Abstract
Abstrak
Penelitian berjudul Kajian Pemasangan Heater Treater Pada Shipping Tank Terhadap Penurunan Kadar BS&W bertujuan menentukan temperatur optimum, untuk fluida yang masuk ke fasilitas pemisahan (gathering station), sebagai alternatif penurunan Basic Water & Sediment (BS&W) minyak Rantau Bais yang tinggi (>1%). Pemisahan minyak dipengaruhi oleh temperatur minyak mentah (crude oil), densitas liquida dan lama retention time. Variabel yang digunakan yaitu temperatur fluida reservoir. Metode penelitian terdiri dari pemasangan Heater Treater danvariasi temperatur. Analisa BS&W dilakukan di laboratorium. Kesimpulan penelitian ini, temperatur optimum yang bisa dipakai adalah 170 ˚F untuk menghasilkan BS&W 0.2%. Temperatur tinggi akan menghasilkan specific gravity yang sangat jauh berbeda antara minyak dan air sehingga minyak dan air dengan mudah terpisah. Berdasarkan teori inilah pemasangan Heater Treater di Rantau Bais GS di terapkan. Ini karena fluida produksi memiliki temperatur yang cukup rendah yaitu berkisar di bawah 100 ˚F. Kinerja chemical jenis demulsifier juga terganggu dengan temperatur rendah ini, chemical akan bekerja dengan temperatur tinggi, temperatur optimum untuk mendapatkan hasil BS & W di bawah 1%. Oleh karena itu dengan penggunaan Heater Treater ini di harapkan adanya perubahan baru demi mendapatkan kualitas minyak bumi yang baik untuk di jual, karena jika kualitasnya baik tentu harga pun akan mahal dan menjadi keuntungan tersendiri untuk perusahaan. Live time perusahaan akan lama bertahan, pegawai yang dipekerjakan masih tetap bias bekerja dan tentunya mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Hal-hal seperti ini yang harus menjadi perhatian bersama untuk kemudian menjadi keuntungan bersama pula, bukan
Kata kunci: BS&W, temperature, minyak mentah (crude oil), station pengumpul (gathering station),Heater.
Abstract
The research titled “Kajian Pemasangan Heater Treater Pada Shipping Tank Terhadap Penurunan Kadar BS&W” seeks to determine the optimum temperature for the fluid entering the facility disposition (gathering station), alternatively drop Basic Water & sediment (BS&W) Rantau Bais oil highly (> 1%) . The separation of oil is affected by the temperature of crude oil (crude oil), liquid density and long retention time. Variables used namely reservoir fluid temperature. The research method comprises the installationof Heater Treater and temperature variations. Analysis of BS & W is done in the lab. In conclusion, the optimum temperature which can be used is 170 ˚ F to produce a BS & W of 0.2%. High temperature will produce specific gravity which is very different between oil and water so that they separated easily. Based on this theory, the installation of Heater Treater in Rantau Bais GS is applied. This is because production fluid has a low enough temperature that ranges from below 100 ˚F. The chemical performance like demulsifier is disturbed by the low temperature; the chemical will work with high temperatures, the optimum temperature to get the BS & W under 1%. Therefore, with the use of heater treater, it is expected the new changes for the sake of getting a good quality oil for sale, as if the quality is good of course the price will be expensive and will be a distinct advantage for the company. Live time of the company will survive longer, employees who are employed can still work and certainly reduce the amount of unemployment in Indonesia. Things like this should be a common concern for mutual benefit, not just
Keyword: BS&W, temperature,crude oil, gathering station,Heater.