DESAIN DAN PERHITUNGAN DINDING PERAHU TRADISIONAL BERBAHAN FIBER DENGAN BAHAN PENGUAT BAMBU

Authors

  • Triardi Opera
  • duskiardi Duskiardi
  • hendra Suherman

Abstract

Bahan baku kapal ikan di Indonesia sebagian besar terbuat dari kayu. Kayu semakin sulit ditemukan karena bebeberapa faktor. Pertama ialah banyaknya penebangan liar sehingga keberadaan kayu semakin sedikit, Kedua ialah pembuatan bahan baku kertas yaitu pulp, dan yang terakhir peralatan rumah yang terbuat dari kayu. Dalam hal ini solusi mencari bahan baku kapal ialah menggunakan fiber dengan penguat bambu,tentunya untuk mendapatkan keuntungan antara lain bambu mempunyai sifat-sifat antara lain kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dibentuk. Nilai ketanguhan lentur bambu rata-rata adalah 840 kg/cm2 dan modukus elasitasnya sebesar 2x10 5 kg/cm2.kekuatan geser bambu rata-rata cukup rentah yaitu 23 kg/cm2, pada pembebanan jangka pende dan 10 N/cm2, pada pembebanan jangka panjang (6-12 bula).Untuk kekuatan tarik sejajar serat cukup tinggi yaitu sebesar 2-3 (10 3) N/mm2 (Janssen,1980). Penelitian ini bertujuan menganalisa desain dan Konstruksi kapal fiberglass. Metode yang digunakan adalah metode lay-up dan metode sympson.. ketebalan serat sesuai dengan standar Biro Klasifikasi Indoonesia (BKI). Hasil dari perencanaan desain dan perhitungan dinding perahu berbahan fiber dengan bahan penguat bambu didapat ketebalan dinding perahu 41,9 mm,dan kekuatan tegangan dinding perahu 19,8x106 N/mm2. Perahu tradisonal berbahan fiber dengan penguat bambu ini mempunyai kapasitas 12 orang.

 

Kata Kunci: desain dan konstruksi kapal fibreglass dengan penguat

Downloads

Published

2015-02-20