PENGAMBILAN INULIN DARI UMBI BUNGA DAHLIA MELALUI METODE CROSS-CURRENT, COUNTER-CURRENT, dan CO-CURRENT.
Abstract
ABSTRAK
Di Sumatera Barat, bunga dahlia selama ini hanya dikenal untuk tujuan wisata karena kembangnya yang indah dan menawan. Masyarakat belum mengetahui bahwa umbi bunga dahlia memiliki nilai ekonomi tinggi karena mengandung inulin berkisar antara 69,50 – 75,48%. Inulin merupakan polimer fruktosa berserat pangan tinggi dan bersifat prebiotik yang bermanfaat bagi kesehatan di dalam tubuh. Informasi tentang kadar inulin yang terdapat dalam bunga dahlia masih bervariasi, dan inulin yang berhasil di ekstrak antara 3,8-4,3% dengan menggunakan pelarut air panas. Diduga bahwa lokasi penanaman juga menentukan kadar inulin dari bunga dahlia. Untuk itu perlu diteliti ulang tentang kadar inulin yang dapat diekstrak dari bunga dahlia yang terdapat di Sumatera Barat. Selain itu keberhasilan ekstraksi tidak hanya ditentukan oleh jenis pelarut namun ada beberapa variabel yang harus diuji seperti kadar air bahan yang akan diekstrak, waktu panen, ukuran bahan, temperatur ekstrak, dan waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mencari rendemen inulin maksimum melalui metode ekstraksi dengan memvariasikan metode ekstraksinya. Pengambilan inulin dari bunga dahlia dilakukan di laboratorium Jurusan Teknik Kimia Universitas Bung Hatta dengan metode ekstraksi inulin menggunakan pelarut air dan pengendapan inulin. Alat yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah neraca, beker glass, pengaduk, water bath, termometer, penyaring, buchner, oven, dan kertas saring, hot plate, dan cutter. Bahan yang digunakan adalah Umbi bunga dahlia yang diperoleh dari kota Bukit Tinggi. Rendemen inulin diamati melalui variasi metode ekstraksinya (searah, berlawanan arah, dan silang), Waktu ekstraksi 4 jam. Dan perbandingan massa bahan /volume pelarut 1:2. Hasil penelitian nantinya akan disosialisasikan ke masyarakat dan nantinya diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dengan mengolah umbi bunga dahlia menjadi inulin.
Kata Kunci : Inulin, Ekstraksi, Umbi Dahlia
ABSTRACT
In West Sumatra, dahlias had only known for a tourist destination because of the beautiful and captivating blossoms. People don’t know yet that the Dahlia tubers have a high economic value because it contains inulin ranges from 69.50 to 75.48%. Inulin is a polymer of high-fiber foods fructose and prebiotics are beneficial for health in the body. Information about the content of inulin in dahlia flowers still vary, and inulin were successfully extracted between 3.8 to 4.3% by using a hot water solvent. It was alleged that the planting site also determines the levels of inulin from dahlias. It is necessary to re-investigated on the levels of inulin that can be extracted from the flowers of dahlias located in West Sumatra. Besides the success of extraction is not only determined by the type of solvent, but also there are several variables that must be tested as the water content of the material to be extracted, harvest time, the material size, extraction temperature and extraction time. This study aimed to find maximum yield of inulin through the extraction method by varying the method of extraction. Research was carried out in the laboratory of Chemical Engineering Department of the University of Bung Hatta with inulin extraction method using a solvent of water and inulin precipitation using water. The tools used to support this research was the balance sheet, glass beaker, stirrer, water bath, thermometer, filter, Buchner, oven, and filter paper, hot plate, and a cutter. Materials used are dahlia tubers obtained from the town of Bukit Tinggi. The yield of inulin is observed through a variety of extraction methods (the direction, the opposite direction, and cross), the extraction time is 4 hours. And the ratio of the mass of material / volume of solvent of 1: 2. The research results will be disseminated to the public and is expected to increase economic value by processing dahlia flower bulbs into inulin.
Keywords : Inulin, Extraction, Dahlia Tuber
