KAJIAN EKSPERIMENTAL DESTILISASI AIR LAUT TENAGA SURYA DENGAN MEMBANDINGKAN 2 JENIS ISOLASI UNTUK MENGHASILKAN AIR TAWAR DAN GARAM
Abstract
Air dan garam adalah kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupan. kebutuhan tersebut belum dapat dirpenuhi oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia yang berada dikawasan pesisir pantai. Salah satu upaya untuk penyediaan air adalah dengan memanfaatkan destilasi tenaga surya, pemanfaatan tenaga surya untuk destilasi atau penyulingan air laut menjadi air bersih dan garam merupakan bentuk pemanfaatan energi alternatif. Penelitian ini bertujuan Untuk mengembangkan produktivitas alat pengolah air laut menjadi air tawar dan garam,untuk mendapatkan produktivitas dari alat pengolah air laut menjadi air tawar dan garam dengan menggunakan energi surya dengan cara pembuatan alat destilasi energi surya plat penyerap datar,tutup kaca penutup satu kemiringan. Dari penelitian ini dijelaskan secara ringkas tentang prinsip kerja dari alat destilasi ini. Dimana air laut dimasukkan kedalam basin (bak penampung) setinggi 1 cm dengan luas penampang 80 cm x 50 cm dengan volume 4000 ml dan kemiringan kaca penutup 30°, Plat penyerap datar dan kaca penutup dua kemiringan, panas matahari memanaskan plat penyerap dan air laut, sehingga air laut menguap dan terkondensasi secara alamiah. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2016 sampai Januari 2017 di lapangan terbuka di samping Laboratorium Kimia Teknik Kimia Universitas Bung Hatta Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kondensat dengan 4 liter air laut yang digunakan dalam pengujian di dapat garam sebanyak 180 gr selama 4 hari dan air tawar sebanyak 2694 ml dengan rata-rata intensitas 625,3106 W/m² pada isolasi busa gelembung merk armaflex. Sedangkan pada isolasi glasswool didapat air tawar sebayak 2561 ml dengan rata-rata intensitas 559,6657 W/m2 dan garam sebanyak 178 gr.Downloads
Published
2017-01-19
Issue
Section
Articles