PEMANFAATAN KOTORAN DAN URIN SAPI, ARANG AKTIF DAN KEONG MAS SEBAGAI PUPUK CAIR PENGGANTI PUPUK KIMIA

Authors

  • Ridho Iponi Nugraha
  • Melyagustin .
  • Ellyta Sari
  • Elly Desni Rahman

Abstract

Kotoran dan urin sapi merupakan limbah dari peternakan yang dapat
dimanfaatkan untuk pupuk organik. Selain kotoran dan urin sapi, keong mas
yang hanya dianggap sebagai hama tanaman juga memiliki potensi yang cukup
bagus untuk dijadikan sebagai pupuk organik. Saat ini, harga pupuk kimia
tergolong mahal. Untuk itu digunakan pupuk cair organik sebagai pupuk
alternative atau dikombinasikan dengan pupuk kimia. Keputusan untuk beralih
ke pupuk organik tidak hanya karena harga pupuk anorganik yang mahal,
melainkan karena penggunaan pupuk kimia membawa dampak yang kurang baik
antara lain : tanah menjadi rusak, air tercemar, dan terjadi polusi udara.
Penelitian pembuatan pupuk cair organik untuk mendapatkan pupuk organik
berstandar SNI dengan metode Fermentasi. Fermentasi yang dilakukan oleh
MOL (Mikroorganime Lokal) terdapat dalam keong mas, kotoran sapi dan urin
sapi. Bahan pendukung penelitian yaitu arang aktif 100 gr, gula aren 100 gr dan
air kelapa 1200 mL. Penelitian ini dilakukan dengan 2 variabel. Parameter
tetapnya adalah kotoran sapi dan urin sapi, komposisi daging keong mas dengan
cangkang (400 gr:100 gr). Hasil penelitian telah memenuhi SNI dengan hasil
sebagai berikut : Variabel 1 (urin sapi 500 mL) dengan nilai N = 3.01%, P =
0.790%, K = 3.225%, C/N = 19%. Variabel 2 (kotoran sapi 500 gr) dengan nilai
N = 1.47%, P = 1.109%, K = 2.7%, C/N = 38.590%. Variabel yang
menggunakan urin sapi merupakan variabel dengan hasil paling baik karena
memiliki unsur N,P, dan K yang lebih tinggi dibandingkan variabel dengan
menggunakan kotoran sapi.
Kata kunci : Fermentasi pupuk, Kotoran sapi dan urin sapi, Pupuk organik

Downloads

Published

2013-03-26