MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN MAKAM SYEKH BURHANUDDIN SEBAGAI KAWASAN RELIGI
Abstract
ABSTRAK
Nagari Ulakan berada di Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman, telah lama dikenal sebagai kawasan pusat pengembangan agama Islam di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. Salah satu kegiatan yang terkenal yakni ber-Syafar (dalam Bahasa Minang disebut Basafa), berupa kunjungan ziarah ke kawasan makam Syekh Burhanuddin sebagai Ulama Besar Syatariah. Kawasan makam Syekh Burhanuddin ini telah ditetapkan menjadi situs cagar budaya, dan menjadi salah satu kawasan strategis di Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan keagamaan di kawasan ini telah membawa dampak yang cukup luas pada kawasan sekitarnya, baik berupa berkembangnya aktifitas ekonomi, perkembangan permukiman dan lain sebagainya, namun demikian perkembangan kawasan belum dibarengi dengan kelengkapan sarana dan prasarana dasar yang memadai dalam mendukung aktifitas keagamaan maupun aktifitas wisata yang berkembang, sehingga potensi aktifitas yang ada kurang dapat dilayani dengan baik. Disamping itu, pengembangan kegiatan nilai-nilai sakralitas dan religius kawasan belum didorong secara optimal melalui penataan ruang yang fokus pada aktifitas religi sebagai tema utama kawasan dan aktifitas wisata/rekreasi sebagai tema pendukungnya. Sehingga dengan demikian, diperlukan adanya upaya mengoptimalkan fungsi pelayanan dan pengembangan aktifitas melalui penataan ruang kawasan makam. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif model pengembangan kawasan makam sebagai kawasan wisata religi.
Kata Kunci: Situs Cagar Budaya, Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Pariaman, wisata Religi, model pengembangan