https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna 2019-08-13T16:16:47+00:00 Open Journal Systems https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14703 Karakterisasi Kulit Kayu Limbah Pabrik Kertas Untuk Menghasilkan Suatu Produk Yang Bernilai Ekonomis Tinggi 2019-05-23T07:41:48+00:00 Wirdatul Jannah wirdatuljannah12@yahoo.com Habiba Kusna Puspa wirdatuljannah12@yahoo.com silvi octavia silvioctavia@bunghatta.ac.id mulyazmi mulyazmi wirdatuljannah12@yahoo.com <p><em>Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi. Kulit kayu terdiri dari beberapa komponen yang memiliki manfaat disetiap komponennya. Dimana komponen kulit kayu terdiri dari kadar air, ekstraktif, lignin, abu, karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa komponen kimia kulit kayu bagian luar dan bagian dalam di daerah tropis (akasia dan eukaliptus) dan subtropis (pinus, cemara, dan birch) dengan metode ekstrasi. Dimana hasil yang didapatkan untuk masing-masing komponen tersebut pada kulit kayu daerah tropis (akasia daneukaliptus) untuk bagian luar berkisar antara 5,8%-46,83%, sedangkan untuk kulit kayu bagian dalam berkisar antara 3,92%-44,17%, Sedangkan pada kulit kayu daerah subtropis (pinus; cemara; birch) untuk bagian luar berkisar antara 1,26%-51,63%. Hasil analisa komponen kulit kayu menunjukan bahwa komposisi kimia kulit kayu daerah tropis berbeda dengan subtropis</em></p> 2019-05-01T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14704 Pengaruh Konsentrasi Katalis Hidrolisis dan Jenis Nutrient Mikroba dalam Pembuatan Bioetanol dari Tepung Umbi Singkong Karet (Manihot Glaziovii Muell) 2019-05-23T07:41:48+00:00 haryono isnan haryonoisnan13@yahoo.com muhammad adittya haryonoisnan13@yahoo.com Erti Praputri haryonoisnan13@yahoo.com Elmi Sundari haryonoisnan13@yahoo.com <p align="justify"><em>Singkong karet (Manihot glaziovii Muell) mempunyai kadar karbohidrat (pati) sebesar 98,47% . Ini merupakan angka yang potensial guna pengolahan karbohidrat (pati) menjadi etanol. Bioetanol merupakan produk hidrolisis pati menjadi glukosa dengan katalisator asam HClO</em><em><sub>4 </sub></em><em>yang dilanjutkan fermentasi gula menggunakan ragi roti dan Saccharomyces cerevisiae secara anaerob menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi katalisator asam HClO</em><em><sub>4</sub></em><em> terbaik dalam hidrolisis dan jenis nutrient fermentasi terhadap kadar bioetanol</em><em>. </em><em>Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi hidrolisis pati umbi singkong karet dengan variabel konsentrasi asam HClO</em><em><sub>4</sub></em><em> untuk dijadikan glukosa dilanjutkan fermentasi glukosa menjadi bietanol.</em><em> </em><em>Pemurnian bioetanol dilakukan dengan proses distilasi.</em><em> </em><em>Analisis kadar glukosa dilakukan dengan metode luff-schoorl, sedangkan pengukuran bioetanol dengan konversi densitas.</em><em> </em><em>Hasil yang telah dicapai untuk variabel konsentrasi asam HClO</em><em><sub>4 </sub></em><em>dengan konsentrasi 0,00 N; 0,05 N; 0,10 N; 0,15 N dan 0,20 N didapatkan kadar glukosa tertinggi pada asam HClO</em><em><sub>4</sub></em><em> dengan konsentrasi 0,20 N.</em><em> </em><em>Sedangkan untuk variabel jenis nutrient fermentasi didapatkan kadar etanol paling tinggi menggunakan ragi roti yaitu 15,88 % pada jenis nutrient urea, dan variabel jenis nutrient fermentasi didapatkan kadar etanol paling tinggi menggunakan Saccharomyces cerevisiae yaitu 15,88 % pada jenis nutrient urea.</em><em></em></p> 2019-05-01T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14705 PEMANFAATAN TALAS LIAR ( Colocasia Esculenta L. Schoott ) MENJADI EDIBLE FILM DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL 2019-05-23T07:41:48+00:00 salwa asyfa salwaasyfa11@yahoo.com Zulfan azri salwaasyfa11@yahoo.com Mulyazmi Mulyazmi salwaasyfa11@yahoo.com Munas martynis salwaasyfa11@yahoo.com <p class="pre" align="justify"><em><span>Talas (Colacosia esculenta L. Schott) berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan film edible karena mengandung pati yang cukup tinggi 80% dengan kandungan amilosa 21,44% dan kadar amilopektin 78,56%. Kandungan amilosa dalam pati dapat menghasilkan film yang dapat dimakan yang kuat, tetapi rapuh. Untuk meningkatkan sifat rapuh dari film yang dapat dimakan, gliserol ditambahkan dengan konsentrasi 0% v / v, 0,5% v / v, 1% v / v dan 1,5% v / v. Nilai kekuatan tarik tertinggi dengan penambahan gliserol 0,5% v / v pada suhu 90 </span></em><em><span>⁰</span></em><em><span>C. dengan nilai 119 Mpa.</span></em><em></em></p> 2019-05-23T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14706 STUDI AWAL PEMBUATAN BIOETANOL DARI TEPUNG UMBI DAHLIA SEBAGAI BAHAN ADITIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) 2019-05-23T07:41:48+00:00 Noer fadhila Umar fadhilaumar89@yahoo.com Evelyn andriana fadhilaumar89@yahoo.com Elmi sundari fadhilaumar89@yahoo.com Erti praputri fadhilaumar89@yahoo.com <p align="justify"><em>Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari minyak nabati yang dihasilkan dari proses fermentasi gula</em><em>.</em><em> Bioetanol mempunyai grade yang berbeda setiap penggunaannya. Selama ini pembuatan bioetanol biasanya dari umbi-umbian seperti dari ubi jalar, ubi talas, umbi gadung, dan lainnya. Penelitian tentang pembuatan bioetanol dari tepug umbi dahlia dengan katalisator enzim maupun asam belum pernah dilakukan.</em><em>Dan </em><em>tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan bioetanol dari tepung umbi dahlia dengan mengamati, volume enzim dan waktu fermentasi untuk perolehan bioetanol. Tahapan pertama pesiapan bahan baku lalu dihidrolisis menggunakan enzim </em><em>α-amilase dan glukoamilase (0,77 dan 1,85 ml)</em><em> kemudian difermentasi menggunakan mikroba saccaromyces cerevisiae, dengan variasi waktu fermentasi 6 dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar glukosa tertinggi dihasilkan oleh penambahan volume enzim glukoamilase 1,85 ml sebanyak 5,474 % dan waktu fermentasi optimal oleh variasi waktu fermentasi 7 hari dengan perolehan kadar bioetanol </em><em>3,16 %.</em><em></em></p> 2019-05-01T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14707 Potensi Katalis Gamma Alumina Tersulfatasi untuk Menaikkan Konversi FFA pada Proses Esterifikasi PFAD 2019-05-23T07:41:48+00:00 Aprilia Puspita apriliapuspita09@yahoo.com Rifah rizkiyah hasibuan apriliapuspita09@yahoo.com Maria ulfah apriliapuspita09@yahoo.com firdaus firdaus apriliapuspita09@yahoo.com <p align="justify"><em>Katalis gamma alumina Tersulfonasi </em><em>(</em><em>γ</em><em>-Al</em><em><sub>2</sub></em><em>O</em><em><sub>3</sub></em><em>)</em><em> </em><em>dievaluasi kinerjanya untuk reaksi esterifikasi asam lemak bebas (ALB) dari PFAD. Penelitian ini bertujuan untuk </em><em>mengetahui kinerja katalis </em><em>gamma Alumina Tersulfonasi </em><em>(</em><em>γ</em><em>-Al</em><em><sub>2</sub></em><em>O</em><em><sub>3</sub></em><em>)</em><em> terhadap penurunan Asam Lemak Bebas (ALB), dan kondisi operasi yang dipelajari rasio volume metanol/minyak </em><em>1,7; 2; 2,3 (v/v) dan rasio berat katalis 3; 4; 5 (gr). Hasil penelitian menunjukkan konversi FFA maksimum dari reaksi esterifikasi PFAD dengan variasi volume metanol/minyak dan variasi berat katalis berturut-turut sebesar 84,72% dan 82,8%. Kondisi optimum untuk variasi metanol/minyak dicapai pada rasio methanol/minyak 2 (v/v) dengan konversi sebesar 84,14%, dan kondisi optimum untuk variasi berat katalis dicapai pada berat katalis 4gr dengan konversi sebesar 82,07% yang dilakukan pada waktu reaksi selama 7 jam dengan temperatur reaksi 60</em><em><sup>o</sup></em><em>C.</em><em></em></p> 2019-05-01T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14708 ANALISA DINAMIK MODEL MEKANISME EMPAT BATANG MENGGUNAKAN MATLAB 2019-08-13T15:44:14+00:00 Rizky Arman rizky_arman@yahoo.com Wahyu A. Y. rizky_arman@yahoo.com <p><em>Four-bar mechanism used in most mechanical equipment to achieve the process or movement. Such mechanisms consist of rods that move relative to one another. To identify displacement and angular velocity of four-bar mechanism in one position, the analysis conducted to identify mechanisms of displacement and velocity throughout the four bars rotating input rod position 3600, graphically it will take a lot of time. For such cases, computer-assisted analytical way is the right way of settlement. The analyzes were performed using the software Matlab (Matrix Laboratory), and establish a mechanism of four bars as a case study research. Simulation is a technique to mimic the operations or processes that occur in a single system with the aid of computer equipment and based on certain assumptions that the system studied scientifically. Controller PID (Proportional Integral Derivative) is one type of regulator that is widely used, the characteristics of each controller P controller I, and D controllers as well as how to use it to get the desired response. The analysis was made on the variation of rotation and crank length, while the dimension of the bar and bar follower circuit is considered permanent. Comparison of angular velocity for varying stem lengths can conclude that if there is a change in input bar length, it will affect the angular velocity. The greater the length of the bar input the angular velocity will be lower.</em><em></em></p> 2019-08-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14709 PENGUJIAN PEFORMANSI KINCIR ANGIN VERTIKAL TIPE SAVONIUS U TIGA SUDU SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF 2019-08-13T15:53:08+00:00 Rizky Arman rizky_arman@yahoo.com Kaidir Kaidir rizky_arman@yahoo.com Hendra R. rizky_arman@yahoo.com <p><em>Indonesian state is famous for its natural resource potential, especially energy, in the form of mining, water and air. Wind energy is a natural resource that can be obtained free of charge among the most abundant and available continuously throughout the year. The utilization of wind energy can be used in sloping areas, mountains, and the waterfront. The principle of conversion of wind energy into electrical energy is as follows: The wind through the blades of the windmill spinning pinwheel cause, round lead generator windmill spins that into electrical energy. The application of wind energy in this study utilized as a small-scale electrical energy. Generated power of 84.6 watts with a 12 average wind speed on Sunday, January 25, 2015, in the mountain area panggilun precisely in building E 5th floor, Faculty of Industrial Technology, University of Bung Hatta from 7:00 to 18:00 pm hour is 1, 96 m / s.</em><em></em></p> 2019-08-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14848 KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERSENTASE REDUKSI TERHADAP KEKUATAN TARIK KAWAT TEMBAGA HASIL WIRE DRAWING 2019-08-13T16:00:57+00:00 Genno Farizka rizky_arman@yahoo.com <p><em>Wire Drawing</em> adalah metoda pengerjaan dingin dimana sebuah batang secara berturut-turut direduksi diameternya menjadi kawat dengan cara menarik ujung yang sudah diruncingkan melalui dies. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan tarik kawat tembaga hasil persentase reduksi. Diameter kawat yang digunakan adalah 2.2 mm dan 2.1 mm atau reduksi 9% dan 4%. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kekuatan tarik kawat tembaga sesudah di <em>Wire Drawing</em> dengan yang tanpa <em>Wire Drawing</em>. Dimana kekuatan tarik rata-rata tertinggi adalah pada reduksi 9% dengan nilai 322,50 MPa, pada reduksi 4% dan tanpa <em>Wire Drawing</em> rata-rata kekuatan tariknya berturut-turut adalah 293,37 MPa dan 253,84 MPa. Penelitian ini menunjukan semakin besar reduksi maka akan semakin tinggi kekuatan tarik kawat tembaga.</p><p><strong>Kata Kunci</strong> : Tembaga, Reduksi, <em>Wire Drawing</em>.</p> 2019-07-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14851 ANALISA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR STUDI KASUS PT. SARI BUAH SAWIT 2019-08-13T16:07:48+00:00 Wandri Wandri rizky_arman@yahoo.com Ayu Bidiawati rizky_arman@yahoo.com Yesmizarti Muchtiar rizky_arman@yahoo.com <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin terhadap produksi <em>Crude Palm Oil</em>(CPO) di PT.Sari Buah Sawit dan untuk menganalisis variabel mana yang lebih berpengaruh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan data sekunder. Data dianalisis dengan regresi linear berganda memakai software SPSS 16. Hasil pembahasan dengan uji regresi diperoleh bahwa faktor modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi CPO di PT.Sari Buah Sawit.Dari hasil pengujian regresi diperoleh hasil bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap produksi CPO PT.Sari Buah Sawit adalah mesin. Koefisien regresi didapat sebesar 11,673, ini berarti bahwa mesin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi CPO.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Faktor Produksi, CPO, regresi</p> 2019-07-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/PSTTG/article/view/14852 IMPLEMENTASI SIX SIGMA UNTUK MEMINIMASI CACAT PRODUK (STUDI KASUS DI CV. X) 2019-08-13T16:16:47+00:00 Putri Anggraeni rizky_arman@yahoo.com Yesmizarti Muchtiar rizky_arman@yahoo.com Aidil Ikhsan rizky_arman@yahoo.com <p>Data produksi CV. X terdapat 12 % produk yang cacat. Dengan tahapan dari <em>Six Sigma </em>diketahui lima jenis cacat dalam produksi sepatu. Pada tahap berikutnya didapat lima karakteristik kualitas kunci diantaranya lem yang tidak mudah lepas dan jahitan yang rapi. Perhitungan DPMO menunjukkan nilai <em>sigma</em> sebesar 3,51, yang berarti proses pembuatan sepatu belum kompetitif. Analisa dengan menggunakan <em>tree diagram</em> didapat penyebab cacat tersebut karena tidak adanya suatu instruksi kerja yang jelas pada proses pengeleman dan lingkungan kerja yang tidak efektif. Tahap akhir dibuat usulan perbaikan dengan penerapan konsep 5S pada area kerja. Instruksi kerja diterapkan proses pengeleman dan perbaikan area kerja dengan penerapan 5S.</p><p class="Default"> </p><p class="Default">Kata Kunci : Produk cacat, <em>s</em><em>ix </em><em>s</em><em>igma</em>, instruksi kerja, 5S</p> 2019-08-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c)