INTERPRETASI PIDATO BATAGAK RUMAH GADANG SUKU PANYALAI, DI NAGARI SUMPU

Penulis

  • Aulia Rizki Alda 1) , Eko Alvares Zaidul .

Abstrak

ABSTRAK
Berbicara  tentang  Rumah  Gadang  akan  selalu  menjadi  topik  yang  menarik  untuk  dibahas,  sebab
pada Rumah Gadang tersimpan banyak hal luar biasa yang mampu menghantarkan kepada temuan
unik dan berharga. Prosesi batagak Rumah Gadang merupakan satu dari sekian banyak hal menarik
itu. Dalam penyelengaraan prosesi batagak Rumah Gadang, cukup banyak yang dibutuhkan seperti
waktu, biaya, pelaku yang terlibat, dan paling penting adalah syarat adat yang harus terpenuhi. Di
dalam  proses  pembangunan  kembali  Rumah  Gadang  baanjuang  Siti  Fatimah  di  Nagari  Sumpu
(Kecamatan  Batipuah  Selatan,  Kabupaten  Tanah  Datar)  tahun  2015,  terdapat  satu  tahapan  yang
wajib  dilaksanakan  yakni  penyampaian  pidato  batagak  Rumah  Gadang.  Salah  satu  tujuan  dari
penyampaian  pidato  batagak  Rumah  Gadang  dalam  proses  pembangunan  adalah  meminta  izin
kepada petinggi adat di Nagari Sumpu untuk melanjutkan penyelenggaraan prosesi batagak Rumah
Gadang.  Namun,  kalimat  yang  terdapat  dalam  teks  pidato  tersebut  tidak  mudah  dipahami,  sebab
bahasa  yang  digunakan  adalah  bahasa  kiasan  (makna  yang  tersirat).  Setelah  menganalisa  dan
menginterpretasi dengan cara melakukan wawancara langsung bersama orang-orang yang terlibat
dalam  proses  batagak  Rumah  Gadang  tersebut,  ditemukan  bahwa  pidato  batagak  Rumah  Gadang
mengandung  pesan  adat  tentang  aturan  secara  keseluruhan  tentang  kehidupan  di  Minangkabau,
tahapan secara umum dalam membangun serta uraian fungsi dari setiap elemen yang ada di Rumah
Gadang.
Kata Kunci: Rumah Gadang, Pidato batagak, Interpretasi.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-06-04