SYMBOL ARSITEKTUR MELAYU PADA BANGUNAN PUBLIK DI SEPANJANG JALAN SUDIRMAN DI KOTA PEKANBARU
Abstrak
AbstrakMunculnya Arsitektur Modern. yang berusaha meninggalkan arsitektur masa lampaunya dengan
melupakan ciri serta sifatnya-sifatnya, serta masa periode selanjutnya mulai timbul usaha untuk
menyelaraskan atau mengkombinasikan antara yang lama dan baru yang mengakibatkan terjadinya
krisis identitas pada arsitektur tradisional. Paham - paham tersebut antara lain adalah
tradisionalisme, regionalisme, dan post-modernisme. Paham Regionalisme bukan suatu wujud dari
sikap kedaerahan namun muncul sebagai akibat dari koreksi terhadap maraknya penyeragaman
wujud bangunan di seluruh dunia sehingga kita tidak lagi mengenal lagi mana budaya kita. Para
arsitek perlu untuk memutuskan prinsip yang mana masih layak untuk saat ini dan bagaimana cara
yang terbaik untuk menyatukan metode dan persyaratan untuk bangunan modern dan metode
kontruksi yang dipakai. Pada keyataanya ada beberapa pandangan yang jelas sekali dan yang tidak
jelas. Arsitektur tradisional memiliki karakteristik tersendiri untuk setiap wilayah, menciptakan
kualitas kehidupan “terbaik” dalam sebuah masyarakat tradisional dan menjadi sangat responsif
atas kondisi geografis dan iklim dalam suatu tempat tertentu dan menunjukan sebuah kesinambungan
dalam hasil karya arsitektur dari masa lampau dan ke masa kini. Metode penelitian deskriptif
kualitatif digunakan dengan pendekatan penelitian Symbol Arsitektur Melayu Pada Bangunan Publik
Di Sepanjang Jalan Sudirman Di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini dapat diharapkan setiap
arsitek diberbagai daerah memiliki pemikiran sendiri atas sebuah teori regionalisme. Regionalisme
bukan sebuah gaya melainkan sebuah pemikiran tentang bagaimana arsitektur regional dapat
diterapkan dalam arsitektur modern.
Kata kunci : Melayu, Arsitektur Tradisional Melayu, Arsitektur Modern
##submission.downloads##
Diterbitkan
2018-06-04
Terbitan
Bagian
Artikel