PENERAPAN KONSEP ADAPTIVE REUSE PADA BANGUNAN LAMA KOTA PADANG

Penulis

  • Yulianti1, Hamdi Nur2 .

Abstrak

Ibukota Provinsi Sumatera Barat Kota Padang dikenal sebagai kota yang berkembang dari nilai
sejarhanya. Dalam perkembangan sejarahnya ibukota provinsi ini menunjukan identitasnya dari
peninggalan bangunan bersejarah, salah satunya adalah bangunan peninggalan Kolonial Belanda.
Dalam perjalanan waktu bangunan lama peninggalan Kolonial Belanda ini mengalami perubahan.
Perubahan yang terlihat dari pemanfaatan fungsi baru ataupun perubahan pada fasad bangunan.
Perubahan ini terjadi sesuai dengan tuntutan perkembangan kota yang memerlukan konsep perubahan
terhadap bangunan lama tanpa merubah nilai sejarah yang ada. Bangunan lama ini dimanfaatkan
sebagai Bank Indonesia (Gedung De Javasche Bank), Rumah Gubernur Provinsi Sumatera Barat,
Bank Mandiri, Cafe Weekend di Jalan Arau, dan Cafe Kinol Jalan Niaga. Dalam penerapan Adaptive
Reused di Kota Padang perubahan fasad bangunan oleh pemilik bangunan cenderung menjaga
kerangka struktur aslinya; sedangkan elemen yang paling banyak berubah pada bagian interior yang
menyesuaikan dengan fungsi saat ini. Perubahan fungsi bangunan lama telah memberikan pengaruh
positif terhadap pelestarian bangunan bersejarah di Kota Padang, hal ini terlihat dari keberhasilan
pemilik bangunan mengelola kembali menjadi fungsi ekonomi seperti : cafe, hotel, dan bank dan lainlainnya.
Tujuan dari studi ini adalah bagaimana penerapan konsep adaptive re-use terhadap
peningkatan nilai dari keberadaan bangunan lama peninggalan Kolonial Belanda di kawasan bersejarah
di Arau dan Jalan Sudirman . Metodologi pada bahasan penelitian ini menggunakan pendekatan
deduktif kualitatif dengan melakukan rekapitulasi terhadap data yang diperoleh secara langsung
kelapangan (survey primer) dan didukung oleh data tinjauan pustaka (sekunder).
Keywords: Adaptive Reused, Bangunan Lama, Pelestarian

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-05-23