KAJIAN KEPADATAN DAN DISTRIBUSI UKURAN CANGKANG KERANG LOKAN (Polymesoda bengalensis Lamarck, 1818) DI KAWASAN EKOSISTEM MANGROVE MUARA SURANTIH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Abstract
Hutan mangrove adalah salah satu hutan paling dominan hidup di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Salah satu organisme dapat hidup pada daerah hutan mangrove adalah jenis bivalvia yang banyak ditemukan yaitu kerang lokan (Polymesoda bengalensis Lamarck, 1818). Penelitian ini bertujuan mengkaji kepadatan populasi, distribusi ukuran cangkang dan hubungan panjang berat kerang lokan (Polymesoda bengalensis) di Muara Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian di lakukan pada April 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskritif. Lokasi pengambilan kerang lokan di bagi menjadi 3 stasiun. Data dikumpulkan berdasarkan transek kuadrat/plot berukuran 0,25 m x 0,25 m sebanyak 5 transek dalam setiap transek berukuran 1 m x 1 m pada setiap transek berukuran 5 m x 5 m. Kepadatan populasi kerang lokan (Polymesoda bengalensis) di daerah perairan Muara Surantih pada Stasiun 1 dengan jumlah 0,21 ind/m2, stasiun 2 yaitu 0,60 ind/m2, dan stasiun 3 yaitu 0,39 ind/m2. Kepadatan rata-rata kerang lokan (Polymesoda bengalensis) sebesar 0,94 ind/m2. Distribusi ukuran kerang lokan jantan dan betina menunjukkan kelompok yang berbeda, ukuran terbesar didominan oleh kerang lokan betina dengan ukuran 3,75 dan 5,47 cm, dan kerang lokan jantan berukuran 3,45 cm. Berdasarkan hubungan panjang dan berat di dapatkan hasil pola pertumbuhman kerang lokan (Polymesoda bengalensis) adalah allometrik negatif artinya pertambahan panjang cangkang lebih dominan jika dibandingkan dengan pertambahan berat. Kata kunci : Kepadatan, Distribusi, Ukuran Cangkang, Polymesoda bengalensis. ABSTRACT The mangrove forest is one of the most dominant forests living along the coast or river estuaries that are affected by tidal sean water. One organism can live in the mangrove forest area is a type of bivalves that are found mostly lokan (Polymesoda bengalensis Lamarck, 1818). This study aims to assess the population density, the distribution of shell size and the relation of the weight of the loam (Polymesoda bengalensis) in Muara Surantih, Sutera Subdistrict, Pesisir Selatan Regency. Research conducted in April 2017. The research method used is descriptive method. The location of the shoot lokan in divided into 3 stations. Data were collected based on quadratic/plot transects measuring 0,25 m x 0,25 m for 5 transects in each transect measuring 1 m x 1 m in each transect measuring 5 m x 5 m. The density of shellfish population (Polymesoda bengalensis in Muara Surantih waters at station 1 with the amount of 0,21 ind/m2, station 2 is 0,60 ind/m2 and station 3 is 0,30 ind/m2). The average density of shell lokan (Polymesoda bengalensis of 0,94 ind/m2). The male and female shellfish distribution showed different groups, the largest size was dominated by female females with size 3,75 and 5,47 cm, and male shells measuring 3,45 cm. Based on the long and heavy relationship in getting the growth pattern of the shellfish (Polymesoda bengalensis) is negative allometrik means the shell length is more dominant when comparet with the weight gain. Key Word ; Density, Distribution, Shell size, Polymesoda bengalensis.Downloads
Published
2018-02-13
Issue
Section
Articles