PEMANFAATAN TEPUNG IKAN YANG BERBEDA DALAM FORMULASI PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tepung ikan yang berbeda dalam formulasi pakan buatan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan betok (Anabas testudineus). Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober sampai Desember 2019 di Laboratorium Terpadu FPIK, Universitas Bung Hatta. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu perlakuan A Pemberian Pakan buatan dengan formulasi 25%, perlakuan B Pemberian Pakan buatan dengan formulasi 20%, perlakuan C Pemberian Pakan buatan dengan formulasi pakan 15%. Hasil penelitian Kelangsungan hidup ikan betok selama pengamatan pada semua perlakuan yaitu 100%, nilai berat tertinggi pada perlakuan A sebesar 5,81 gr, selanjutnya perlakuan B sebesar 5,72 gr, dan nilai berat terendah terdapat pada perlakuan C sebesar 5,21 gr sedangkan panjang tertinggi pada perlakuan A sebesar 6,00 mm, selanjutnya perlakuan B sebesar 5,42 mm dan nilai berat terendah terdapat pada perlakuan C sebesar 4,16 mm, sedangkan nilai FCR terendah pada perlakuan A sebesar 1,73 selanjutnya perlakuan B sebesar 2,29 dan nilai FCR tertinggi terdapat pada perlakuan C sebesar 3,49, sedangkan nilai FCE tertinggi pada perlakuan A sebesar 60,30 % selanjutnya perlakuan B sebesar 43,76 % dan nilai FCE terendah terdapat pada perlakuan C sebesar 32,22 %, dan suhu air selama penelitian berkisar antara 26-27 oC yang dianggap masih layak untuk kehidupan ikan Betok (Anabas testudineus).
Kata Kunci : Ikan Betok, Kelangsungan Hidup, FCE, FCR dan Sumber Protein.
ABSTRACT
This study aims to determine the results of using various levels of fish meal in the formulation of artificial feed on the survival and growth of the fish betok (Anabas testudineus). The study was conducted for two months from October to December 2019 at the Integrated Laboratory of FPIK, Bung Hatta University. The method used is an experimental method. With a completely randomized design consisting of three treatments and four replications. Treatment A contained 25% fish meal, treatment B had 20% fish meal, and treatment C had 15% fish meal. The results of survival of the fish during observation in all treatments was 100%. The highest weight value was in Treatment A at 5.81 g, followed by treatment B with 5.72 g, and treatment C with 5.21 g. The longest fish lengths were in treatment A at 6.00 mm, followed by treatment B at 5.42 mm. The lowest length was in treatment C at 4.16 mm. The lowest FCR value was in Treatment A at 1.73 followed by Treatment B at 2.29. The highest FCR value was in Treatment C with 3.49. Highest FCE was in Treatment A at 60.30%, followed by Treatment B at 43.76%. Lowest FCE value was in Treatment C at 32.22%. Water temperature during the study ranged from 26 to 27 oC which is considered suitable for betok fish. Ideal water temperature for the growth of betok fish ranges from 25 to 30 oC.Key words : Anabas testudineus, Survival Rate, FCE, FCR and Source of Protein