STUDI PREVALENSI DAN INTENSITAS PARASIT PADA IKAN GARING (Tor douronensis) PADA HABITAT PERAIRAN HILIR SUNGAI BANGEK, KECAMATAN KOTO TANGAH, KOTA PADANG

Authors

  • Annisa Ramadhani Universitas Bung Hatta
  • Abdullah Munzir Universitas Bung Hatta
  • Endryeni Universitas Bung Hatta

Keywords:

Tor douronensis, parasit, prevalensi, intensitas

Abstract

Ikan garing (Tor douronensis) adalah ikan air tawar yang masuk dalam suku Cyprinidae dan orang Sumatera Barat sering menyebutnya dengan nama “ikan Gariang”. Populasi ikan garing (Tor douronensis) di alam sudah mulai jarang dan bahkan telah dianggap mendekati kepunahan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah disebabkan oleh penyakit. Untuk melihat kondisi kesehatan ikan garing (Tor douronensis) di Sungai Bangek dan karena belum adanya penelitian terkait parasit pada ikan garing (Tor douronensis) di Sungai Bangek, maka dilakukan penelitian tentang Studi Prevalensi dan Intensitas Parasit pada Ikan Garing (Tor douronensis) pada Habitat Perairan Hilir Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis, prevalensi, dan intensitas parasit yang menginfeksi ikan garing (Tor douronensis) yang hidup di habitat perairan hilir Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Secara keseluruhan metoda penelitian ini bersifat eksploratif sebagai upaya observasi keberadaan parasit melalui pengamatan habitat di lapangan dan analisis laboratorium secara deskriptif yang dilaksanakan pada Bulan Agustus 2020. Analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kota Padang, Sumatera Barat. Pengambilan sampel ikan dilakukan secara random, dan metode yang digunakan pada pemeriksaan parasit ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis parasit yang menginfeksi ikan garing (Tor douronensis) yaitu meliputi endoparasit dan ektoparasit. Jenis-jenis parasit yang ditemukan yaitu Camallanus sp. (endoparasit) dan Chymothoa sp. (ektoparasit). Nilai prevalensi yang tertinggi sebesar 100% yaitu pada pengambilan sampel minggu ketiga, sedangkan nilai prevalensi terendah sebesar 20% yaitu pada pengambilan sampel minggu pertama. Nilai intensitas yang tertinggi sebesar 2.6 (ind/ekor) yaitu pada pengambilan sampel minggu ketiga, sedangkan nilai intensitas terendah sebesar 1.5 (ind/ekor) yaitu pada pengambilan sampel minggu kedua

References

Nofila, Z. 2018. Keragaman Parasit pada Ikan Garing (Tor tambroides) yang Hidup di Sungai Jorong Ikan Banyak, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.Skripsi. Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Haryono dan J. Subagja. 2008. Populasi dan Habitat Ikan Tambra, Tor tambroides (Bleeker, 1854) di Perairan Kawasan Pegunungan Muller Kalimantan Tengah. 9(4): 306-309

Anshary, H. 2016. Parasitologi Ikan Biologi, Identifikasi dan Pengendaliannya. Yogyakarta: Deepublish.

Ridho, M. 2019. Identifikasi Ektoparasit pada Benih Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) di BBIP Teluk Buo, Padang, Sumatera Barat.Skripsi. Universitas Bung Hatta, Padang

Downloads

Published

2020-11-03