STUDI RANCANG BANGUN DAN OPERASI PENANGKAPAN ALAT TANGKAP BAGAN DI KOTA PARIAMAN, SUMATERA BARAT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari spesifikasi rancang bangun dan operasi penangkapan alat tangkap bagan, perlengkapan penangkapan, teknik pengoperasian alat tangkap bagan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2012 di perairan Kota Pariaman, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan mengikuti langsung pada setiap usaha kegiatan penangkapan ikan dengan armada penangkap ikan bagan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara terhadap nahkoda dan anak buah kapal, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait serta didukung dengan tinjauan pustaka. Ukuran Kapal yang digunakan dalam penelitian ini adalah panjang total (LOA) 20 meter, lebar total (BOA) 4.0 meter, dan dalam (Depth) 1,50 meter. Mesin penggerak yang digunakan mitsubishi berkekuatan 100 PK, mesin lampu berkekuatan 33 PK, mesin bantu penarik waring (roller) berkekuatan 22 PK. Spesifikasi waring bagan, pada penelitian ini, panjang 20 m, lebar 20 m, dan tinggi 20 m. Alat bantu penangkapan adalah lampu sorot 20 buah masing-masing nya 1000 watt, lampu neon jumlah 160 buah masing-masing 32 watt, travo jumlah 160 buah, dynamo jumlah 1 unit 50 KW/Hz, roller 1 unit terbuat dari bahan besi, panjang 3,60 m, diameter 65 cm, GPS 1 unit. Operasi penangkapan bagan dilakukan pada malam hari. Lampu dihidupkan Setelah ikan berkumpul, barulah dilakukan pengikatan waring dengan memasang waring pada bingkai yang terdapat disisi kanan dan kiri bagan. Kemudian waring diturunkan/setting dengan cara memutar roller dengan bantuan mesin sampai ke dalaman 40-45 meter. Penarikan alat tangkap pertama lampu di matikan secara berurutan dilakukan dari bagian haluan sampai bagian ke buritan. Lampu yang tersisa berada di tengah kapal yang berjumlah 4 unit di sisi kanan dan sisi kiri kapal sehingga ikan berkumpul di sekitar cahaya. Alat tangkap ditarik dengan mengunakan roller. Setelah alat tangkap dan bingkai naik ke atas, mesin roller dimatikan dan lampu dihidupkan kembali. Penarikan dilakukan dengan melepaskan salah satu bagian sayap dengan perlahan-lahan, kemudian melepas bagian sayap lainnya.
Kata kunci : Alat tangkap bagan, rancang bangun, operasi penangkapan.