KAJIAN DAERAH PENELURAN PENYU DAN STRATEGI PENGELOLAAN PENYU DI DESA RETAK HILIR, KECAMATAN IPUH, KABUPATEN MUKOMUKO, PROPINSI BENGKULU
Abstract
Di Indonesia terdapat 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. Propinsi Bengkulu, memiliki pesisir pantai yang beragam dari Bengkulu bagian Selatan sampai Bengkulu bagian Utara. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni 2012 – Januari 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pantai Desa Retak Hilir Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko sebagai habitat peneluran penyu yang meliputi keadaan fisik dan biologi keadaan populasi penyu yang bertelur serta mengidentifikasi strategi pengelolaan konservasi penyu. Metode yang digunakan adalah survey. Spesies penyu yang melakukan peneluran di pantai ini adalah Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea). Hasil pengukuran di Pantai Retak Hilir diperoleh panjang pantai sebesar 10 Km dengan kemiringan pantai di zona supratidal bawah naungan 4,1°, zona supratidal bebas naungan 2,8 ° dan zona intertidal 5,4 °. Karakteristik biologi Penyu Lekang yang diteliti meliputi ukuran induk Penyu Lekang, karakteristik telur, sarang dan waktu tiap fase dalam proses peneluran. Rata-rata ukuran panjang karapas Penyu Lekang adalah 62,5 cm dan lebar karapas 56,7 cm. Panjang rata-rata flipper depan 35,7 cm, dan panjang flipper belakang 31,7 cm. Rata-rata lebar flipper depan 15,7 cm dan rata-rata lebar flipper belakang 14 cm. Rata-rata panjang kepala 23,2 cm dan lebar kepala 13,7 cm. Jumlah telur penyu yang ditemukan dengan rata-rata 116 butir dengan diameter 37,25 mm dengan rata-rata lubang telur 32,5 cm dan lebar lubang telur 23,5 cm. Pada proses peneluran, rata-rata waktu penyu untuk bertelur adalah 39 menit. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Desa Retak Hilir sangat cocok untuk daerah peneluran penyu dan strategi prioritas utama adalah penegakan hukum terhadap perusak habitat penyu.
Kata Kunci : Daerah Peneluran, Penyu, Strategi Pengelolaan