PEMBENTUKAN KELAMIN JANTAN LARVA IKAN CUPANG HIAS ( Betta splendens ) DENGAN LAMA WAKTU PERENDAMAN YANG BERBEDA MENGGUNAKAN HORMON 17 α- METIL TESTOSTERON
Abstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama perendaman dalam hormon 17 α-Metil testosteron terhadap pembentukan kelamin jantan larva ikan Cupang hias (Betta splendens), yang dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Bung Hatta, pada bulan Februari sampai April 2016. Metode yang digunakan eksperimen, menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan dosis hormon yang digunakan 1 mg/liter air yang terdiri atas perlakuan A (kontrol), B (larva ikan Cupang hias direndam selama 10 jam), C ( larva ikan Cupang hias direndam selama 20 jam), dan D (larva ikan Cupang hias direndam selama 30 jam). Larva ikan Cupang hias dipelihara sampai umur 60 hari kemudian dilakukan pengamatan jenis kelamin. Berdasarkan analisis statistik, pemeliharaan larva ikan Cupang hias dengan lama waktu perendaman berbeda berpengaruh nyata (p<0,05). Persentase jantan tertinggi terdapat pada perlakuan D (larva ikan Cupang hias direndam selama 30 jam) yaitu 79,70±17,32%. Untuk kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan A (kontrol) yaitu 85,56±12,62%. Untuk pertumbuhan bobot mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan A (kontrol) yaitu 0,285±0,029gr. Untuk pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan A (kontrol) yaitu 26,20±1,153mm.
Kata Kunci : Hormon 17 α-Metil testosteron, larva ikan Cupang hias, maskulinisasi
ABSTRACT
The purpose of this research was to know the influence of dipping time in 17 methyl testosterone hormones on success male forming process of Cupang fish (Betta splendens) larva, held at the Integrated Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences Bung Hatta, from February to April 2016. The method used experimentally, using 4 treatments and 3 repetitions with a dose of hormones used 1 mg / liter of water consisting of treatment A (control), B (Ornamental Betta fish larva soaked for 10 hours), C (Ornamental Betta fish larva soaked for 20 hours), and D (Ornamental Betta fish larva soaked for 30 hours). Ornamental fish larva reared to the age of 60 days and then were observed gender. Based on statistical analysis, maintenance ornamental Betta fish larvae with different length of time soaking significant effect (p <0,05). The percentage of males is highest in treatment D (Ornamental Betta fish larvae soaked for 30 hours) is 79,70 ± 17,32%. For the survival of the highest in treatment A (control) is 85,56 ± 12,62%. For the growth of the weight of the absolute highest in treatment A (control) is 0,285 ± 0,029 gr. For absolute length growth is highest in treatment A (control) is 26,20 ± 1,153mm.
Keywords: Hormone 17 α-Methyltestosterone, Betta fish larva, masculinization