ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus: PKL Kuliner Malam Di Kota Padang Panjang)

Abstract

Menurut data BPS (2018), jumlah tenaga kerja terbanyak pada tahun 2017 terdapat pada kelompok pertanian, kehutanm perburuan dan perikanan serta kelompok perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel masing-masing 33%, sementara untuk jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan sebesar 9% dan industri pengolahan 5%, terakhir lainnya sebesar 20%. Dari banyaknya tenaga kerja pada sektor kelompok perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel ini, dapat disimpulkan bahwa banyak pekerja sektor informal pada sektor perdagangan di Kota Padang Panjang. Namun, lapangan pekerjaan disektor informal yang paling banyak diincar oleh masyarakat yang memiliki modal yang terbatas serta kurangnya keterampilan adalah PKL.Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya PKL Kuliner Malam yang berjualan, terutama di pusat keramaian yang semakin bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan pengamatan yang telah peneliti lakukan melalui observasi diketahui bahwa pasar kuliner malam dihari kerja tidak begitu rame pengunjung, tetapi dikahir pekan khususnya di malam sabtu dan malam minggu masyaraka dan segala ukuran usia sangat antusias mendatangi aneka jenis kuliner malam yang ditawarkan pedagang kaki lima. Oleh sebab itu wajar kondisi pendapatan pedangang kuliner berfluktuatif. Oleh sebab itu untuk mendorong peningkatan pendapatan pedagang kuliner malam kaki lima dipasar kuliner Kota Padang Panjang sangat penting bagi peneliti untuk memengamati sejumlah faktor yang terdiri dari modal usaha, lokasi usaha, lama usaha dan harga sebagai variabel yang dapat mendorong perubahan pendapatan pengusaha kuliner malam di pasar kuliner Kota Padang Panjang.