ANALISIS DAYA SAING SEKTOR PARIWISATA DI KOTA PADANG

ANALISIS DAYA SAING SEKTOR PARIWISATA DI KOTA PADANG

Authors

  • Velya Angely
  • Erni Febrina Harahap

Keywords:

daya saing, periwisata, ekonomi

Abstract

Pariwisata telah menjadi salah satu sektor penting di dunia pada saat sekarang ini. Pariwisata merupakan perdagangan jasa yang berarti membutuhkan pelayanan sebagai komoditas. Pariwisata mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khusunya sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas. Di Indonesia, pariwisata merupakan penghasil devisa negara nomor tiga setelah minyak dan tekstil. Sumatera Barat merupakan satu provinsi yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah destinasi wisata unggulan di Indonesia. Hal ini dikarenakan provinsi Sumatera Barat memiliki banyak tujuan wisata yang indah. Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat pulau Sumatera sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota Padang merupakan daerah yang perlu mendapatkan perhatian dalam sektor pariwisata karena setiap wisatawan yang datang baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal ke Sumatera Barat, dapat dipastikan akan melalui dua pintu gerbang masuk, yaitu Bandara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur. Kota Padang menjadi kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan pada tahun 2020 yaitu dengan total 2.584.626 kunjungan. Diikuti oleh kota Bukittinggi dengan total 1.473.879 kunjungan, kota Solok dengan total 124.005 kunjungan, kota Pariaman dengan total 112.278 kunjungan, kota Padang Panjang dengan total 101.837 kunjungan, kota Sawahlunto dengan total 96.201 kunjungan dan kota payakumbuh dengan total 34.643 kunjungan. Penelitian ini menggunakan teori daya saing. Daya saing adalah konsep yang luas, yang dapat diamati dari berbagai prespektif melalui produk, perusahaan, cabang ekonomi atau nasional ekonomi, dalam jangka pendek atau jangka panjang. Definisi yang ditawarkan dalam literatur menyediakan mikro dan makro konotasi daya saing. Dari daya saing prespektif makro adalah kepeduliaan nasional dan tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Dari prespektif mikro, itu dilihat sebagai fenomena tingkat perusahaan (Omerzel, 2006). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tinggi rendahnya indikator-indikator yang menjadi penentu daya saing sektor pariwisata di Kota Padang dan kota-kota di Sumatera Barat. Menganalisis tingkat daya saing sektor pariwisata di Kota Padang dan kota-kota di Sumatera Barat.

References

Boni, N. (2018). Analisis Daya Saing Industri Pariwisata Pada Kabupaten di Sekitar Wilayah Danau Toba Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah.

Cortes-Jimenez, I., Durbarry, R,, & Pulina, M. 2009. Estimation of Outbound Italian Tourism Demand: a Monthly Dynamic EC-LAIDS Model. Tourism Economics, 15(3),547- 565

Damanik, D., & Purba, E. (2020). Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Di Kabupaten Simalungun. Jurnal Ekuilnomi, 2(2), 116- 125.

Harahap, Erni. Febrina., Helmawati, H., Rahmi, S., Ramadhani, Z., & Mora, M. (2022). Economic Competitiveness and Quality of Human Resources in West Sumatra. KnE Social Sciences, 246-253.

Panjaitan, V. (2016). Analisis Indikator Daya Saing Industri Pariwisata di Kabupaten Samosir.

Putri, R. C. F., & Purwanti, E. Y. (2014). Analisis Daya Saing Industri Pariwisata Di Kabupaten Jepara Untukmeningkatkan Ekonomi Daerah (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Downloads

Published

2022-08-05