ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB SUMATERA BARAT

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB SUMATERA BARAT

Authors

  • Nopi Saputra
  • Alvis Rozani

Keywords:

PAD, Tenaga Kera, PDRB

Abstract

Salah satu acuan untuk menjelaskan ekonomi daerah dan sejauh mana perkembangannya adalah dengan melihat PDRB. Pembangunan adalah proses perubahandalam aspek ekonomi, struktur sosial, sikap orang-orang dari institusi nasional dengan terus dibarengi dengan uapaya dalam meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan pendapatan, memerangi kemiskinan dan perubahan sosial secara keseluruhan, serta mengadaptasi seluruh sistem sosial menjadi lebih baik (Todaro, 200:17) Pembangunan adalah proses perbaikan keseluruhan sistem sosial secara terus menerus dalam rangka mewujudkan kehidupan yang lebih baik, Todaro (2000). Promosi ekonomi pada dasarnya merupakan pedoman pembangunan daerah, dan dalam hal rencana pembangunan daerah, konsep pembangunan ekonomi yang dibuat atau direncanakan oleh pemerintah pusat dituangkan dalam rencana pembangunan daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan asli daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan pemerintah. Perekonomian di suatu provinsi memerlukan capital atau modal (Novianti,2013). Modal atau capital datang dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Adanya investasi baru dimungkinkan terciptannya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru (Martikasari,2016). Dengan demikian terjadi penambahan output daerah sehingga akan terjadi peningkatan perekonomian di Provinsi Sumatera Barat. Investasi merupakan unsur penting dalam mendukung perkonomian. Penyelesaian investasi dan produksi berupa penambahan barang modal untuk meningkatkan kapasitas produksi barang serta jasa yang dibutuhkan dalam perekonomian sehingga pada berdampak peningkatan PDRB dan berdampak positif bagi perekonomian. Jika investasi mengalami peningkatan, kapasitas produksi akan ikut meningkat dan pada akhirnya mengarah pada penciptaan lapangan kerja baru, mempromosikan ekonomi yang lebih baik di fase berikutnya. Tenaga kerja didefenisikan sebagai angkatan kerja yang bersifat homogen. Peningkatan permintaan tenaga kerja (dari sektor tradisional) disebabkan oleh perluasan aktivitas di sektor modern. Jumlah tenaga kerja yang sedang bekerja merupakan contoh ketersedian lapangan pekerjaan. Semakin banyak pekerjaan yang tersedia, semakin banyak produksi yang akan dihasilkan daerah tersebut. Tenaga kerja merupakan bagian dari faktor produksi yang sangat penting karena produktivitas tenaga kerja berhubungan erat denganproduktivitas faktor produksi. Upaya untuk mendorong produksi adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja. Namun, agar perekonomian tetap tumbuh, perlu diimbangi dengan peningkatan jumlah tenaga kerja.

References

Boediono, (1999), Ekonomi Moneter: seri sinopsis Pengantar llmu Ekonomi no.5 BPFE. Yogyakarta.

Ernita.2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Konsumsi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. 1, No. 2.

Martika. (2016). Pengaruh Penanaman Modal Dalam,Penanaman Modal Dalam Negeri,Angkatan Kerja,Inflasi dan Ekspor Netto Terhadap PDRB Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa.

Novianti, 2013.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Sumatera Utara”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 03, No. 23, Edisi Januari (31-64).

Sukirno, Sadono. 2000.Makro Ekonomi Modern. Penerbit PT. Raja Grafindo.

Sumarsono, S. 2009.Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.Jogyakarta : Graha Ilmu

Downloads

Published

2022-08-05