ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SUMATERA BARAT

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SUMATERA BARAT

Authors

  • Aulia Riyanti
  • Kasman Karimi

Keywords:

Ketimpangan, Pendapatan, Ekonomi

Abstract

Suatu pembangunan disebuah negara akan dianggap berhasil apabila dapat menyelesaikan beberapa permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan ekonomi. Pembangunan juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk mencapai perubahan yang lebih besar (Arsyad, 2010). Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, pertumbuhan ekonomi ialah perkembangan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmurann masyarakat meningat. (Sukirno, 2011 : 331). Pembangunan ekonomi tidak hanya mengenai tentang pertumbuhan PDB , penyediaan lapangan kerja, pengentasan masalah kemiskinan, namun juga menanggulangi adanya permasalahn ketimpangan pendapatan antar daerah disuatu negara (Tadoro, 2000). Di Indonesia adanya masalah ketimpangan pendapatan ada di wilayah daerah yang ada di Indonesia. Dengan adanya ketimpangan pendapatan di suatu wilayah tertentu memperlihatkan belum meratanya pembangunan ekonomi di seluruh wilayah yang ada di Indonesia, hal ini tentu menjadi salah sattu tugas bagi pemerintah untuk mencari solusi tentang bagaiamana menyelesaikan masalah ketimpangan pendapatan tersebut. Ketimpangan pendapatan yang terjadi di masing-masing daerah akan menyebabkan kecemburuan sosial antara golongan orang-orang yang memiliki pendapatan rendah dengan golongan orang-orang yang memiliki pendapatan tinggi. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya ketimpangan pendapatan di suatu daerah, salah satu contohnya adalah ketimpangan terjadi karena adanya perbedaan pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk dan kemiskinan. Berdasarkan data dari BPS Sumatera Barat, nilai produk domestik bruto di Provinsi Sumatera Barat pada 5 tahun terakhir yang di gunakan untuk mengitung bagaimana keadaan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2016-2020. Nilai PDRB di Provinsi Sumatera Barat mengalami peningkatan dari tahun 2016-2019 dan mengalami penurunan di tahun 2020 karena adanya Covid-19. BPS Sumatera Barat juga menunjukkan jumlah penduduk di Sumatera Barat pada tahun 2016-2020, pada tahun 2016 jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kota Padang dengan jumlah 914968 jiwa, pada tahun 2017 jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kota Padang dengan jumlah 927011 jiwa, pada tahun 2018 jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kota Padang dengan jumlah penduduk 939112 jiwa, untuk tahun 2019 jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kota Padang dengan jumlah penduduk 950871 jiwa, pada tahun 2020 jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kota Padang dengan jumlah penduduk 909040 jiwa. Banyak atau sedikitnya jumlah penduduk di suatu daerah juga akan mempengaruhi ketimpangan pendapatan. Jumlah penduduk merupakan salah satu indikator dari kondisi demografi suatu daerah yang dapat mempengaruhi ketimpangan pendapatan di suatu daerah (Matondang, 2018).

References

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Matondang, Z. (2018). Pengaruh jumlah penduduk, jumlah pengangguran dan tingkat pendidikan terhadap ketimpangan pendapatan di desa palopat maria kecamatan padangsidimpuan hutaimbaru. Ihtiyath, 2(2), 255–270.

Sukirno, S. (2011). MMakro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketia. Jakarta: Rajawali Pers.

Todaro, M.P. (2000) Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh, Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: Erlangga.

Downloads

Published

2022-08-05