PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI KERAPATAN ADAT NAGARI (KAN) SUNGAI BULUH KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Abstract
ABSTRACT
Â
In Minangkabau in reality it still recognized the lands in the indigenous environment. In the event of a dispute, before being brought to the District Court, must be completed in advance by the density of the customs of the Nagari. Formulation of the problem: 1) how does thedispute resolution unalienated land Indigenous Density Nagari (RIGHT) of the river Reeds Batang Anai Padang Pariaman? 2) Constraints are faced  by Indigenous Density Nagari (RIGHT) of the river Reeds Batang Anai Padang Pariaman in customary land dispute  resolution?. This type of researchis a sociological law or empirical. Source data from primary data and secondary data. Data collection techniques obtained through interviews  and document study. The analysis ofthe data used isqualitative method. Based onthe results of the peneltian, 1) customary land dispute that occurred in the density of River Reeds Nagari Adat done with mediation and conduct proceedings forthe partiesin accordance with applicable customs provisions. Unalienated land dispute resolution stages consist of: a)  the filing of a lawsuit to Custom Density Nagari, b) the trial, c) a review of the trial court, d) decision-making. 2) constraints that occurred was in complete evidence, the parties who behave disrespectful or behaving unpleasantly.
Key Words: Settlement, Soil Density, Indigenous Customary Nagari (KAN)
References
H. Daftar Pustaka
Buku-buku
Amir Syarifuddin, 1984, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau, Jakarta, PT GunungAgung.
Angela Sera Lenfin, 2008, Penyelesaian Sengketa Adat di Wilayah Nagari Lubuk Kilangan Padang, Skripsi Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta Padang.
As Suhaiti Arief, 2010, Proses Penyelesaian Sengketa Tanah Adat (Tanah Ulayat) Pada Masyarakat Minangkabau, Makalah Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.
Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta, Djambatan
Bushar Muhammad, 2006, Pokok-Pokok Hukum Adat, Jakarta, PradnyaParamita.
HelmyPanuh, 2012, Peranan Kerapatan Adat Nagari Dalam Proses Pendaftaran Tanah Adat di Sumatera Barat, Jakarta, Rajawali Pers.
Hilman Hadikusuma, 1991, Hukum Waris Islam Menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama Hindu, Islam, Bandung, PT Citra Aditya Bakti.
Irman Syahwali, 2015, Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Pada Kerapatan Adat Nagari (KAN) Limau Manis Kecamatan Pauh Kota Padang, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.
Laksanto Utomo, 2016, Hukum Adat, Jakarta, Rajawali Pers.
Saldi Isra, 1993, Ganti Rugi Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui (Non Renewable Natural Resources) yang Terkandung Pada Tanah Ulayat, Jurnal Ilmu Hukum Yustisia Universitas Andalas Padang.
Tolib Setiady, 2008, Intisari Hukum Adat Indonesia (Dalam Kajian Kepustakaan), Bandung, Alfabeta.
Zainuddin, 2010, Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika.
Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya.
Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 05 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari.
Sumber lain
Achmad R Hamzah, Eksistensi Hak Ulayat di Indonesia, achmadrhamzah.blogspot.com/eksistensi-hak-ulayat, diakses tanggal 8 Desember 2016.
http://rezakifadly.blogspot.co.id/2012/02/harta-warisan-di-minangkabau.html, diakses tanggal 22 Desember 2016.
Law for the better future, Hukum Tanah,pranasmara.blogspot.com/2010/02/hukum-tanah diakses 18 Februari 2016.
