FUNGSI KATA SERU (KANDOUSHI) DALAM KOMIK DETEKTIF CONAN VOL.71 KARYA AOYAMA GOSHO

Authors

  • Riche Karnilla
  • Syahrial .
  • Anwar Nasihin

Abstract

Abstract
This research focuses on the function of interjections (kandoushi) in japanese language. Achiable goal in this study is to describe the function of interjektions (kandoushi) inthe japanese language and how its equivalent in Indonesian language. The research conducted by analyzing the conversation sentences using interjection in a comic detective conan vol.71 and comic rakuten papa. The method used in the research is descriptive method.In analyzing the function of intersection (kandoushi) in japanese language, the theory used in the theory put forward by Yuki Ogawa, stating that kandoushi can be used to express the impression, the call expression, prohibition, solicitation, answers. Consisting of functions kandoushi: exspression of felling , calls, answer, greetings, and imperative (to inspire). In analyzing the equivalent in Indonesian language , the theory that is used given by Harimurti Kridalaksana, which consists of intersection: exspression call, call, attention request, and feeling expression.From the result of researchthe writer found type ie, oya, ara, a, aa, are, uh yaa, o, fuumu, hee, kuso, nmoo, moo, maa, saa, waa, uwa. Kandoushi in yobikake type ie, sa, hora, anoo, ooi, hai, naa, moshimoshi, saa, kora. In this type of outou ie, e, ee, hai, iya, yaayo, un, so, kandoushi in aisatsu types ie, arigatou, gokurousama, irrasshaimase, jaana, tadaima, sumimasen. Kandoushi in kakegoe types ie, shikkari, ganbare, yoshi. Kandoushi form that form that the writer found in the research are distinguished the usage based on the context, situation and intonation.
Keywords:”Kandou, yobikake, outou, aisatsu, kakegoe”
2
Pendahuluan
Kandoushi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan kata seru, yaitu Kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin, misalnya karena kaget, terharu, kagum, marah, atau sedih (Chaer, 1988:233).
Menurut Sugawara (dalam Nasihin, 2008:39) interjeksi atau kata seru dalam bahasa Jepang merupakan ucapan atau ungkapan pendek secara tiba-tiba sebagai ungkapan perasaan yang seketika itu dirasakan oleh pembicaranya, dari penggunaannya dapat terlihat perbedaan jenis kelamin pembicaranya. Selanjutnya, kata serusamahalnyadengankonjungsi, berdiri sendiri dan tidak mengubah bagian kata. Biasanya terletak pada awal kalimat dan digunakan untuk mengungkapkan emosi, memperoleh perhatian, menjawab pertanyaan dan pada waktu memberi tanda.
Kandoushi adalah salah satu kelas kata yang termasuk jiritsugo (kata yang berdiri sendiri) yang tidak dapat berubah bentuknya, tidak dapat menjadi subjek, tidak dapat menjadi keterangan, dan tidak dapat menjadi konjugasi. Namunkelas kata inidengansendirinyadapatmenjadisebuahbunsetsu (kalimat)walautanpabantuankelas kata lain ( SudjiantodanDahidi, 2004:169).
Penelitian mengenai kandoushi pertama dibahas pembelajar bahasa Jepang dalam bentuk makalah yang ditulis oleh Mintjerusli (1993). Membahas ciri –ciri kandoushi yaitu kandoushi yang tak mengenal adanya konjungsi dan berdiri sendiri dan tidak dapat digabungkan dengan kata lain Namun, kandoushi tersebut dapat menyatakan makna.
Pada kandoushi juga terdapat adanya pengulangan penuh, Contohnya:
a. あら、あら、繭倉が焼けてるのよ。
‘Ara-ara, mayuguragayaketeru no
yo’.
‘Wah-wah sarang kepompong
terbakar’.
あらあら (ara-ara) ‘lho-lho, wah-
wah, atau oh-oh’, dari kada dasar
あら (ara) ‘lho, wah, atau oh’. Bentuk あら (ara) + reduplikasi あら (ara), maka terbentuk satu kata baru yaitu あらあら (ara-ara).
b. ああ、ああ、てんしさんもとうとうみかくれになる。
‘Aa-aa, sudahtentusayamenghormatituantensi’.
ああ、ああ (aa-aa) ‘ya-yaatauwah-wah’, dari kata dasarああ (aa), makaterbentuksatu kata baruああ、ああ (aa-aa).
Peneliti kedua adalah Rahmi Syukriati (2006) membahas kandoushi dalam bentuk skripsi, dengan judul Kata seru (kandoushi) dalam Film Animasi Jepang
3
“Princess Yurie Kajian struktur dan Se mantik, hasil penelitiannya menjelaskan fungsi kandoushi adalah mengungkapkan perasaan, menjawab pertanyaan, minta perhatian dan memberi isyarat. Berbeda dengan penelitian ini, penulis meneliti fungsi kata seru (kandoushi) dan bentuk padanannya dalam bahasa Indonesia.
Berdasarkan penggunaannya, fungsi kandoushi terdiri dari 5 macam, yaitu kandou, yobikake, outou, aisatsu, dan kakegoe. Pada penelitian ini akan dibahas fungsi kandoushi yang menyatakan ungkapan perasaan (kandou), panggilan (yobikake), jawaban (outou), salam (aisatsu), dan seruan untuk memberikan semangat (kakegoe). Serta padanannya dalam bahasa Indonesia. Pembaca diharapkan dapat memahami fungsi kandoushi dan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Metodologi
Adapunmetode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data tulis. Data diambil dari komik Detektif Conan vol. 71 Aoyama Gosho dan data tambahan diambil dari komik Rakuten Papa karya Masashi Ueda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris masih digunakan oleh penuturnya, sehingga dapat dipaparkan seperti apa adanya (Sudaryanto, 1992:62).
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:133). Data dikumpul, kemudian disimak satu persatu dengan cara membacanya. Dalam metode ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik catat. MenurutSudaryanto (1993:135) teknik catat adalah pencatatan yang dilakukan pada kartu yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi.
Teknik analisis data diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Setelah data yang diperlukanterkumpul, selanjutnya penulis akan menganalisis data tersebut sesuai dengan ketentuan teknik analisis data yang digunakan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode agih dan metode padan.Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan yang menjadi objek sasaran di dalam penelitian itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15).
Metode padan alat penentunya diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa bersangkutan (Sudaryanto,1993:13) metode padan ini digunakan untuk menganalisis padanan kata seru (kandoushi) dalam bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia.Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik bagi unsur
4
langsung (BUL) Teknik ini membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian.Unsur-unsurtersebutdianggapsebagaibagian yang langsung membentuk satuan lingual data yang dianalisis.
Hasil dan Pembahasan
Kandoushi
Kandoushi yaitu kalimat yang berdiri sendiri, tidak ada perubahan, bukan kata hiasan. Kandoushi dengan sendirinya dapat menjadi sebuah kalimat (bunsetsu) walaupun tanpa bantuan kelas kata lain (Kokugo jiten 1989:941)
Fungsi kandoushi:
1. Kandou
Mengungkapkanperasaankecewa,
terkejut, marahdankagum:
A, Ara, Maa, Hoo, yatsu,
He,Oya, Oya-oya, Yare-yare,
Hatena, Saa.
2. Yobikake
Merupakanungkapanperasaan
panggilan:
Moshimoshi,oi,yai,
ano,chotto, nee, naa, saa.
3. Outou
Merupakanungkapan jawaban dan
balasan:
Ee, hai, haa, un, iie, uun, iya, e,
nani.
4. Aisatsu
Merupakan ungkapan salam:
Ohayou,konnichiwa,
konbanwa, sayonara.
5. Kakegoe
Merupakan ungkapan seruan untuk
memberi semangat:
Dokkoisho, yoissa, hoikita, hore, sore.
Berikut adalah fungsi kandoushi berdasarkan teori di atas, dan padanannya dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam sebuah komik.
1. Kandou.
Contoh;
[1]. Menyatakan perasaan terkejut
らんさん : あー!
水で文字が流れて....
Ran san : Aa! Mizu de
Moji ga
nagarete...
Haah! Setelah kena air hurufnya memudar.
(Conan:107)
Analisis: Pada data [1] di atas, kandoushi aadigunakan untuk menyatakan perasaan terkejut/kaget ketika melihat sesuatu yang aneh atau hal yang di luar perkiraan. kandoushiaa dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan hm, hah, eh, apa!dan ya. Dalam bahasa Indonesia perasaan terkejut juga dapat di ungkapkan dalam bentuk turunan yang diambil dari
5
penggalan kalimat Arab, seperti astagafirullah dan masyaallah.
Situasi [1] : Ran yang sedang mendengarkan saran dari Conan melalui telephon, untuk mengetahui bagaimana caranya agar Ran dapat melihat tulisan yang terdapat pada kertas yang diperolehnya. Conan menyuruh Ran untuk membasahi kertas tersebut. Ketika Ran membasahi kertas itu Ran pun terkejut. Karena setelah kena air, huruf pada kertas itu mulai memudar, dan hanya huruf ” S” yang masih terlihat jelas.
Menyatakan perasaan marah
[2]. もうりさん :くそっ!!
また外れかよ!
今日はついて
ねえな。。
Mouri san : Kuso’!!
Mata hazukayo!
Kyouwa
tsuiteneena..
Sial!!
Mouri : Aku kalah lagi!
Hari ini aku sial sekali.. (Conan:37)
Pada data [2] kandoushi くそっ (kuso) berfungsi untuk mengungkapkan perasaan marah dan kesal. Seperti kesal terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Pada kalimat di atas, kandoushi kuso digunakan ketika merasa kesal terhadap diri sendiri. Kuso dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan sial dan brengsek.
Situasi[2]. Tuan Mouri yang sedang membaca tentang informasi pacuan kuda, Merasa kesal karena dia kalah lagi dengan pertandingan pacuan kuda tersebut, dia pun mengutarakan kekesalannya dengan mengatakan kuso (Sial).
Berdasarkan situasi di atas, kandoushi kusodigunakan untuk mengungkapkan perasaan marah atau kesal terhadap diri sendiri.
Menyatakan perasaan kagum
[3]. らんさん :父は探偵
ですから!
デイアナさん :まあ、ステキ!
Ran san :Chichiwa tantei
desukara!
Bu Diana :Maa, suteki!
Ran :Ayahku detektif
lho!
Bu Diana :Wah, hebat! (Conan :38)
Pada data [3], kandoushiまあ(maa) berfungsi untuk mengungkapkan perasaan hati seperti, ungkapan kekaguman, heran, dan keterkejutan. Apabila dilihat dari konteks kalimat di atas, kandoushi maa digunakan ketika seseorang merasa kagum terhadap suatu hal yang luar biasa. Maa dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan wah, wow, aduhai, dan amboi.
6
Situasi[3]. Bu Diana telah menemukan kucing kesayangannya, yang kebetulan sedang berada ditangan tuan Mouri. Pada saat itu Bu Diana langsung mengambil kucing tersebut, dan mengucapkan terima kasih kepada tuan Mouri. Ran pun langsung mengatakan kepada Bu Diana bahwa ayahnya adalah seorang detektif. Karena Bu Diana Penggemar novel detektif, dia pun merasa senang dan kagum kepada tuan Mouri.
Berdasarkan konteks kalimat di atas, kandoushi maa digunakan untuk menyatakan perasaan kagum terhadap suatu hal yang disukai/yang digemari.
2. Yobikake
Contoh:
Menyatakan panggilan
[4]. らんさん :あ、もしもし、
新一?
新一さん :あ、ああ らん
か?
Ran san :A, moshimoshi,
Shinichi?
Shinichi san :A, aa Ran ka?
Ran : Ha, halo,Shinichi?
Shinichi : Ran, ya?
(Conan:46)
Pada data [4], Kandoushi もしもし (moshomoshi) berfungsi sebagai ungkapan panggilan. Yaitu hanya digunakan ketika berbicara melalui telephon. Moshimoshi dapat digunakan oleh penelephon, maupun orang yang menerima telephon. Jika dipadankan kedalam bahasa Indonesia moshimoshi berarti ‘halo’ dan bagi orang muslim moshimoshi bisa dipadankan dengan assalammu’alaikum ketika menerima telephone maupun menjawab telephone.
Situasi[4]. Ran yang sedang berada diLondon, ingin memberitahukan keberadaannya kepada Shinichi. dia segera menelphon Shinichi, dan mengatakan bahwa dia sedang berada di Baker Street (London).
Berdasarkan pada situasi di atas, kandoushi moshimoshi digunakan untuk memanggil seseorang melalui telephone.
3. Outou
Contoh:
Menyatakan jawaban/balasan
[5]. あいさん :探すのがへタな
のね。。
小林先生 :はい...
Ai san :Sagasu no ga heta
no ne..
Kobayashi sensei:Hai.
Ai : Bu Kobayashi
tidak bisa mencari
barang ya?
Bu Kobayashi: Iya.
(Conan:8)
Pada data [5], Kandoushiはい(hai) berfungsi untuk menyatakan jawaban. Yaitu digunakan untuk mengungkapkan suatu persetujuan, pengakuan, dan pengertian.
7
Apabila dilihat dari konteks kalimat di atas maka kandoushi hai dapat dipadankan dengan ‘ya, iya, baik, dan baiklah’.
Situasi [5]. Bu Kobayashi meminta anak-anak untuk mencari kaset pencegah kejahatan terhadap anak, agar anak-anak dapat menyaksikan video tersebut. Tiba-tiba seorang anak perempuan merespon pernyataan teman-temannya, dan menanyakan suatu hal kepada Bu Kobayashi. Bu Kobayashi pun langsung menjawab pertanyaan anak tersebut.
Pada data [5], kandoushi hai digunakan sebagai ungkapan jawaban terhadap pertanyaan orang lain/lawan bicara.
4. Aisatsu
Contoh:
Mengungkapkan salam
[6]. コナン:ありがとうオバサン!!
Conan :Arigatou obasan!!
Conan : Terima kasih Bu..!
(Conan :39)
Pada data [6], kandoushiありがとう (arigatou) berfungsi sebagai salam. Yaitu untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas suatu pemberian, perhatian, tawaran, atau bantuan orang lain. Arigatou dapat juga di ucapkan menjadi arigatougozaimasu, dan doumo arigatou gozaimasu. Arigatou dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan terimakasih.
Situasi[6]. Karena Bu Diana adalah penggemar novel detektif, Ia tertarik mengundang tuan Mouri, Ran dan Conan untuk dating kerumahnya di London. Conan pun menyetujui tawaran dari Bu Diana dan mengucapkan terima kasih kepada Bu Diana.
Berdasarkan situasi di atas, kandoushi arigatou digunakan sebagai ungkapan terima kasih kepada orang lain, yang telah memberikan tawaran ataupun bantuan.
5. Kakegoe
Contoh:
Mengungkapkan seruan
[7]. らんさん : 頑張れ、ミネルバ
さん!!
Ran san:Ganbare, Mineruba
san!!
Ran : Minerva, Berjuanglah!!
(Conan:171)
Pada data [7] di atas, kandoushi がんばれ (ganbare) berfungsi sebagai kalimat seruan untuk memberi semangat kepada seseorang. Dalam bahasa Indonesia ‘ganbare’ dapat dipadankan dengan ‘semangat!, berusahalah!, dan berjuang!’.
Situasi[7]. Ketika Ran, Apollo, Tuan Mouri dan Profesor Agasa menyaksikan pertandingan tenis Minerva Glass, Tiba-tiba Ran secara spontan memberikan seruan kepada Minerva agar tetap bertahan dan berjuang dalam pertandingan tersebut.
Berdasarkan situasi di atas, kandoushi ganbare digunakan utuk memberikan semangat kepada orang lain.
8
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kandoushi terdiri dari bermacam fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Berfungsi sebagai kandou (untuk menyatakan perasaan), terdiri dari:
1.1 Perasaan terkejut, yaitu diungkapkan dengan kandoushioya, ara,are, a, aa,
dan uwa’.
1.2 Perasaan heran, yaitu diungkapkan dengan kandoushi ara, are, o dan hee,
1.3 Perasaan kagum, yaitu diungkapkan dengan kandoushi o, wa dan maa.
1.4 Perasaan marah/kesal, yaitu diungkapkan dengan kandoushi nmoo, moo, dan kuso.
1.5 Perasaan kelegaan, yaitu diungkapkan dengan kandoushi aa.
1.6 Perasaan khawatir, yaitu diungkapkan dengan kandoushi fuumu.
1.7 Perasaan ragu, yaitu diungkapkan dengan kandoushi saa.
1.8 Perasaan takut, yaitu diungkapkan dengan kandoushi uhyaa.
2. Berfungsi sebagai yobikake (panggilan), terdiri dari:
2.1 Menyatakan panggilan, yaitu diungkapkan dengan kandoushi hora, kora, moshimoshi, nee, oi/ ooi.
2.2 Menyatakan ajakan, yaitu diungkapkan dengan kandoushi sa dan saa.
2.3 Menyatakan panggilan untuk menarik perhatian lawan bicara, yaitu diungkapkan dengan kandoushi anoo, hai, dan naa .
3. Berfungsi sebagai outou (jawaban/balasan), terdiri dari:
3.1 menyatakan jawaban, yaitu diungkapkan dengan ee, hai dan un.
3.2 Menyakan reaksi/ tanggapan terhadap pernyataan lawan bicara, yaitu di ungkapkan dengan e, ee, iya, yaayo dan souiya.
4. Berfungsi sebagai aisatsu (salam), terdiri dari:
4.1 Ungkapan terimakasih yaitu, arigatou dan gokurousama.
4.2 Ungkapan ketika menerima tamu, yaitu irasshaimase.
4.3 Ungkapan ketika minta diri (pamit), yaitu jaana
4.4 Ungkapan ketika memasuki rumah yaitu tadaima.
4.5 Ungkapan permintaan maaf, yaitu sumimasen.
5. Berfungsi sebagai kakegoe (seruan semangat), terdiri dari:
Shikkari, ganbare, dan yoshi.
Kandoushi sering ditemukan dalam bahasa percakapan, terletak diawal kalimat.
9
Dan dalam penggunaannya dibedakan berdasarkan konteks/situasi dan intonasi.
UcapanTerima Kasih
1. Ibu Dr. Diana Kartika. sebagai Ketua Jurusan Sastra Asia Timur, dan selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan banyak bantuan, dan masukan dari awal sampai selesai kuliah;
2. Bapak Syahrial, S.S, M.hum. sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan memberikan masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini;
3. Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum. sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu, membimbing, serta memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini;
4. Ibu Nur Sumie Ali, S.Pd. sebagai penguji dan juga telah meluangkan waktu untuk penulis memperbaiki ronbun yang masih jauh dari sempurna;
5. Bapak Eduardus Agusli, S.S. yang telah meluangkan waktu, meminjamkan buku-buku dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Teristimewa kepada orang tuaku tersayang, Om, Andah, kakak-kakak, kakak ipar, dan adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil dan selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis;
7. Teman-teman mahasiswa Saje 09, (4R) Rani, Rini, Riza, Rahmi. Dan senior, K’Ati, K’Pris, K’risel, K’helni, K’ceri, K’ria Fienda, Ucok, Bg Tedi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas masukan dan kebersamaannya.
Kemudian tidak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Gosho, Aoyama. 2011. Detektif Conan. Tokyo: Toshou Insatsu.
Keraf, Gorys. 1980.Komposisi. Jakarta:
Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Masashi, Ueda. 1994. Rakuten Papa. Tokyo. Koudansha.
Masayoshi, Arai. 1989. Kokujiten. Tokyo. Obunsha.
Nasihin, Anwar. 2008. Dasar-dasar Kajian Morfologi Jepang. Padang: Bung Hatta University Press.
10
Ogawa, Yuuki. 1982. Nihongo Kyouiku Jiten. Japan: Taishukan Publishing Company.
Ruslie, Mintje. 2003. Makalah Kandoushi. Padang : Universitas Bunghatta.
Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik, Yogkyakarta: Gajah mada University Press.
_________. 1993. Metodedan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sudjianto. 1996. Gramatika Bahasa Jepang Modern Seri A. Jakarta: Kesaint Blanc.
Sudjiantodan Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: kesaint blanc.
Syukriati, Rahmi. 2006. Skripsikata seru (kandoushi) dalam Film Animasi Jepang “Princess Yurie Kajian Struktur dan Semantik. Padang Universitas Bung Hatta.
Toshiko, Tanaka. 1992. Nihonngo no Bunpo.
Japan: Kindai Bunpo Sha.

Author Biography

Riche Karnilla

Jurusan Sastra Asia Timur

Downloads

Published

2013-09-13