Karakter dan Stereotip Tokoh Dansei Jōsei dalam Novel Tsumuji Daburu Karya Miyashita Natsu dan Shoji Yukiya

Authors

  • Suci Amelina
  • Tienn Immerry
  • Femy Dahlan

Abstract

Novel Tsumuji Daburu (Double Spin Round) merupakan hasil kolaborasi dari penulis
wanita, Miyashita Natsu dan penulis pria, Shoji Yukiya. Novel ini menceritakan keluarga
Komiya dengan keunikan seluruh anggotanya memiliki dua pusaran rambut yang terdiri dari
Yuichi, Madoka, Ayah, Ibu, dan Kakek. Bab ganjil diceritakan oleh penulis wanita (jōsei)
sedangkan pada bab genap diceritakan oleh penulis pria (dansei). Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan karakter dan stereotip tokoh dansei jōsei yang dilihat dari seluruh tokoh
dalam novel.
Pada penelitian sebelumnya, Oktariza (2017) membahas perkembangan anak pada
tokoh Madoka yang memasuki tahap perkembangan anak yang keempat, yaitu tahap
operasional formal sebelum waktunya. Sahara (2017) membahas sosiologis tokoh Madoka
dan Yuichi yang menyimpulkan tokoh Madoka yang awalnya ceria, berubah menjadi
pendiam, pelamun, dan sedih. Sedangkan tokoh Yuichi, awalnya fokus berubah menjadi tidak
fokus saat berinteraksi dengan teman-temannya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya,
penulis membahas karakter dan stereotip tokoh dansei jōsei. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perbedaan pria wanita oleh Taguchi (2016).
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik library research (teknik
kepustakaan). Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa langkah yaitu, (1) membaca
dan memahami novel Tsumuji Daburu (2) melakukan studi kepustakaan yang berhubungan
dengan masalah penelitian (3) menganalisis karakter tokoh melalui teknik pelukisan tokoh
(4) menganalisis stereotip tokoh dansei jōsei (5) menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian adalah urutan stereotip pria yang paling banyak dimiliki tokoh dansei
adalah pria berpikir dulu baru berbicara (6), berusaha memecahkan kesedihan (6), berbicara
panjang lebar itu tidak penting (5), bagi pria percakapan adalah berbagi informasi (3), dan
pria berpikir kalau tidak ada yang dikatakan berarti tidak ada apa-apa (2). Sedangkan urutan
stereotip wanita yang paling banyak dimiliki tokoh jōsei adalah bagi wanita pembicaraan
adalah berbagi perasaan (5), wanita ingin dipahami meskipun tidak mengucapkannya (3),
wanita berbicara dulu baru berpikir (2), wanita selalu ingin didengarkan (2), dan wanita ingin
kesedihannya didengarkan. Stereotip tokoh dansei jōsei didominasi oleh tokoh Yuichi dan
Madoka karena keduanya memiliki karakter positif dan negatif. Dua tokoh ini memiliki dua
pusaran rambut sama seperti kedua penulis novel yang juga memiliki dua pusaran rambut.
Kata Kunci: karakter, stereotip, tokoh dansei jōsei

Author Biography

Suci Amelina

Jurusan Sastra Asia Timur

Downloads

Published

2019-08-16