FRASA NOMINAL DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

Authors

  • Asih Diani Eza Universitas Bung Hatta
  • Elvina A. Saibi Universitas Bung Hatta
  • Eriza Nelfi3 Universitas Bung Hatta

Keywords:

Bentuk dan makna, frasa nominal, novel Negeri 5 Menara

Abstract

PENDAHULUAN Sintaksis adalah penataan dan pengaturan kata-kata itu ke dalam satuan-satuan yang lebih besar. Salah satu satuan sintaksis itu adalah frasa. Frasa adalah satuan sintaksis yang tersusun dari dua buah kata atau lebih, yang tidak mempunyai subjek dan predikat. Frasa mengisi fungsi-fungsi sintaksis, bisa sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Sebagai pengisi fungsi-fungsi sintaksis frasa juga mempunyai kategori, yaitu adanya frasa nominal, frasa verbal, frasa ajektival, dan frasa preposisional. Frasa yang dianalisis dalam penelitian ini adalah frasa nominal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan makna frasa nominal dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Penelitian ini menggunakan teori Ramlan (1987). Untuk menganalisis bentuk frasa nominal penulis menggunakan teori Ramlan (1987:158--163) secara kategori kata atau frasa yang menjadi unsurnya frasa nominal terdiri dari dua belas bentuk pola, yaitu N diikuti N; N diikuti V; N diikuti Bil; N diikuti Ket; N diikuti FD; N didahului Bil; N didahului Sd; yang diikuti N; yang diikuti V; yang diikuti Bil; yang diikuti Ket; yang diikuti FD. Untuk mendeskripsikan makna frasa nominal penulis menggunakan teori Ramlan (1987:163--167), yaitu makna penjumlahan; makna pemilihan; makna kesamaan; makna penerang; makna pembatas; makna penentu atau penunjuk; makna jumlah; makna sebutan. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Objek penelitian ini adalah novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik lesap dan teknik perluas. Menurut Sudaryanto (1993:41) teknik lesap adalah teknik analisis yang berupa penghilangan atau pelesapan unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABC, ABD, ACD, atau, BCD bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD. Sebaliknya, menurut Sudaryanto (1993:69) teknik perluas adalah teknik analisis yang berupa perluasan unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan bentuk EABCD atau ABCDE bila tuturan data semula adalah berbentuk ABCD. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data, bentuk frasa nominal yang ditemukan dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi ada delapan, yaitu N diikuti N; N diikuti V; N diikuti Bil; N diikuti FD; N didahului Bil; N didahului Sd; yang diikuti V; yang diikuti FD. Makna frasa nominal yang ditemukan dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi ada tujuh, yaitu makna penjumlahan ditandai dengan diletakkannya kata penghubung dan di antara kedua unsurnya; makna kesamaan ditandai dengan diletakkannya kata adalah di antara kedua unsurnya; makna penerang ditandai dengan diletakkannya kata yang di antara kedua unsurnya; makna pembatas ditandai oleh tidak mungkinya diletakkan kata yang, dan, atau dan adalah di antara kedua unsurnya yang terdiri dari N diikuti N; makna penentu atau penunjuk ditandai dengan adanya kata penunjuk ini dan itu; makna jumlah ditandai dengan adanya kata bilangan atau frasa bilangan; makna sebutan ditandai dengan adanya kata atau frasa yang menjelaskan nama gelar seseorang dalam kalimat. Frasa nominal yang banyak digunakan adalah bentuk frasa nominal dengan pola N diikuti N, yaitu nomina yang ditandai sebagai unsur pusat dan nomina sebagai pewatas. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk frasa nominal yang ditemukan dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi ada delapan, yaitu N diikuti N; N diikuti V; N diikuti Bil; N diikuti FD; N didahului Bil; N didahului Sd; yang diikuti V; yang diikuti FD. Makna frasa nominal yang ditemukan ada tujuh, yaitu makna penjumlahan, makna kesamaan, makna penerang, makna pembatas, makna penentu atau penunjuk, makna jumlah, dan makna sebutan. Frasa nominal yang banyak digunakan adalah bentuk frasa nominal dengan pola N diikuti N, yaitu nomina yang ditandai sebagai unsur pusat dan nomina sebagai pewatas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis menyarankan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dari sisi yang berbeda. Oleh sebab itu, diharapkan penelitian tentang frasa nominal ini dibahas secara lebih rinci lagi. Untuk mencapai hasil yang maksimal, penulis menyarankan penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan teori yang berbeda dalam kajian ini.

References

Fuadi, A. 2010. Negeri 5 Menara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ramlan, M. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa PengantarPenelitian Wahana Kebudayaan Secara Linnguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Kata kunci: Bentuk dan makna, frasa nominal, novel Negeri 5

Downloads

Published

2020-10-30