KONVERGENSI BAHASA ANTARA PEMBAWA ACARA DAN ANAK-ANAK, REMAJA, SERTA ORANG DEWASA DALAM TALK SHOW HITAM PUTIH

Authors

  • Kasmita Universitas Bung Hatta
  • Iman Laili Universitas Bung Hatta
  • Puspawati Universitas Bung Hatta

Abstract

PENDAHULUAN Penelitian ini membahas konvergensi (menyatu atau menuju kesatu arah) bahasa, yaitu penutur akan memilih suatu bahasa atau ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan lawan bicara. Namun, dalam kondisi tertentu seorang penutur dapat gagal mengkonvergensikan diri atau bahkan dia harus melakukan divergensi (mengaburkan atau menyimpang dari arah). Masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk kesesuaian bahasa antara pembawa acara dan anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam Talk Show Hitam Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesesuaian bahasa antara pembawa acara dan anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam Talk Show Hitam Putih. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Giles. Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian mengenai konvergensi bahasa antara pembawa acara dan anak-anak, remaja, serta orang dewasa dalam acara Talk Show ini belum pernah dilakukan. Penelitian yang sudah dilakukan terkait dengan sosiolinguistik adalah alih kode dan campur kode. Sementara itu, penelitian yang penulis lakukan adalah mengkaji konvergensi bahasa antara pembawa acara dan anak-anak, remaja, serta orang dewasa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Giles (dalam Sumarsono dan Partana, 2004:213). METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data lisan. Data ini diperoleh dari acara Talkshow Hitam Putih di Trans7 yang berupa video yang diunduh dari Youtube. Talk Show Hitam Putih merupakan tayangan talk show yang banyak diminati dan ditonton oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Pembawa acara Talk Show Hitam Putih ini adalah Dedi Corbuzier. Acara ini mengundang bintang tamu dari berbagai kalangan. Data yang diambil adalah lima belas episode, antara lain Endriyanto, Bocah 9 Tahun Berjualan Menghidupi 8 Anggota Keluarga, Bagus & Bagas, Pesepak bola Kembar Timnas U-16. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik lanjutan; yaitu teknik Hubung Banding Menyamakan (HBS). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari uraian hasil analisis terlihat adanya konvergensi bahasa antara pembawa acara dan bintang tamu. Untuk melakukan pendekatan dengan bintang tamu pembawa acara menggunakan penyesuaian atau pemilihan kata. Pada data yang dianalisis dapat dilihat bahwa pembawa acara memberikan sanjungan kepada bintang tamu anak-anak dan remaja. Sanjungan tersebut merupakan salah satu cara pembawa acara melakukan pendekatan dengan bintang tamu. Pembawa acara menyesuaikan suasana dan keadaan dengan bintang tamu agar terdapat kesesuaian bahasa antara pembawa acara dengan bintang tamu. Pembawa acara berusaha semaksimal mungkin membuat suasana tidak kaku dengan pilihan-pilihan kata yang sesuai dengan dengan bintang tamu. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan konvergensi bahasa yang ditemukan adalah 1) saat berbicara dengan bintang tamu yang masih anak-anak, pembawa acara menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan kosakata yang menunjukkan keakraban seperti sapaan sayang, om, dan nak. serta pertanyaan yang diajukan juga pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban yang panjang atau penjelasan, sehingga bintang tamu menjawabnya juga dengan singkat; 2) ketika berbicara dengan remaja, pembawa acara menggunakan bahasa yang santai, menyesuaikan diri dengan remaja tersebut, banyak candaan yang diberikan oleh pembawa acara kepada remaja dan pertanyaan yang diberikan bervariasi, ada yang membutuhkan jawaban panjang, ada yang tidak, bintang tamu pun memberikan jawaban yang bervariasi, pilihan kata yang digunakan, misalnya, sapaan saya, bro, dan anda; 3) saat berbicara dengan orang dewasa, pembawa acara memilih kata-kata yang menunjukkan kesopanan dan suasana pun sering terkesan lebih serius, pertanyaan yang diajukan sering didahului dengan pengantar terlebih dahulu, begitu pun jawaban dari bintang tamu yang lebih banyak memberikan penjelasan. Sapaan yang digunakan, misalnya, Pak, Jika bintang tamunya merupakan orang yang sangat akrab dengan pembawa acara, kedua belah pihak, pembawa acara dan bintang tamu bebas. menggunakan pilihan kata, misalnya, sapaan lu, gue, dan woi. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Saat berbicara dengan anak-anak, pembawa acara dalam Talk Show tersebut menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan kosakata yang menunjukkan keakraban. Pembawa acara gigih bertanya agar anak-anak tersebut mau berbicara walaupun jawabannya singkat saja. Pembawa acara selalu berusaha mencairkan suasana agar bintang tamu tidak canggung. Pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara singkat dan jawaban bintang tamu anak-anak tersebut juga singkat. 2. Pada saat berbicara dengan remaja, pembawa acara berbicara dengan memberikan banyak candaan yang membuat suasana menjadi sangat santai dan akrab. Bintang tamu pun menanggapi candaan pembawa acara dengan candaan pula, sehingga suasana dalam acara tersebut menjadi hidup. 3. Ketika berbicara dengan orang dewasa, pembawa acara menggunakan pilihan kata yang menunjukkan penghormatan terhadap bintang tamu. Tidak demikian halnya jika bintang tamu kenal akrab dengan pembawa acara. Dalam situasi seperti ini terlihat pembawa acara dan bintang tamu lebih bebas dalam memilih kosakata. Saran Setelah menyelesaikan pembahasan mengenai konvergensi bahasa antara pembawa acara dan anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam Talk Show Hitam Putih ini, disarankan agar penelitian ini dapat menjadi pijakan awal bagi penelitian selanjutnya. Di samping itu, diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan dari aspek yang berbeda.

References

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer dan Leoni.(2004).Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia V. (2016). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI.

Kushartanti, Yuwono, U., & Lauder, M. R. (2005). Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Narsafiyan. (2019). Analisis Alih Kode dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Sentral Padang Aro Kab. Solok Selatan. Skripsi . Padang: Universitas Bung Hatta

Novelisa, D. (2014). Alih Kode dalam Acara Opera Van Java di Trans 7. Skripsi. Padang. Universitas Bung Hatta.

Partana, S. D. (2004). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Utari, D. P. 2014. "Komunikasi Konvergensi dan Divergensi dalam New Media". Jurnal Ilmu Komunikasi. Hlm. 7

Downloads

Published

2020-10-30