MAKNA VERBA HIKU (ひく) SECARA KONTEKSTUAL DALAM NOVEL HOUKAGO NI SHISHA WA MODORU KARYA AKIYOSHI RIKAKO

Authors

  • Eky Septiandi Universitas Bung Hatta
  • Syahrial Universitas Bung Hatta
  • Diana Kartika3 Universitas Bung Hatta

Abstract

PENDAHULUAN Penelitian mendeskripsikan tentang makna yang dimiliki verba hiku setelah mengalami perubahan secara kontekstual, serta kondisi yang muncul dari makna verba hiku secara kontekstual dalam Novel Houkago Ni Shisha Wa Modoru karya Akhiyoshi Rikako. Abdul Chaer (2009:140) perubahan makna merupakan gejala dari pengonotasian, penyempitan, perluasan, penyenistesian, serta penganosiasian maksud makna kata yang hidup dalam medan makna Tujuan dalam penelitian ini, yaitu mendeskripsikan makna dan konteks makna verba hiku setelah mengalami perubahan makna secara kontekstual. Nurila Retnoningrum Universitas Negeri Semarang (2015) dalam jurnal “Analisis makna verba 出す (dasu) sebagai polisemi dalam bahasa Jepang”.Penulis menganalisis makna dan kanteks makna verba hiku secara kontekstual. METODE Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Sumber data adalah novel houkago ni shisha wa modoru karya Akiyoshi Rikako. Metode untuk menganalisis data menggunakan metode agih dan teknik analisis data menggunakan teknik pilah unsur penentu ( PUP ). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Makna Gramatikal その隣の席の椅子を引いて、佐々木君が座った (AR: HSM 17 ) Sono tonari no seki no isu wo hiite, sasaki kun ga suwatta Sasaki duduk menarik kursi yang berada di sebelahnya. Makna setelah mengalami perubahan makna secara kontekstual yaitu makna gramatikal, maknanya menjadi menarik kursi. Kondisi makna kontekstual yang mempengaruhinya kalimat di atas adalah konteks objek. 2. Makna Perubahan Total 白人の血を引いているとすぐわかるほど, なめらかな白い肌 (AR: HSM 48) Hakujin no chi o hiite iruto sugu wakaru hodo, namerakana shiroi hada Jika keturunan dari orang yang berkulit putih, maka dapat segera diketahui dari warna kulit putih yang merata Makna setelah mengalami perubahan makna secara kontekstual yaitu makna perubahan total, maknanya menjadi keturunan berkulit putih. Kondisi yang mempengaruhi kalimat diatas adalah konteks orangan. Makna Meluas 転校初日にこんなのがあったら、普通引くわな(AR: HSM 17 ) Tenkou shonichi ni konna no ga attara, futsuu hikuwana Jika ada sesuatu seperti ini pada hari pertama pindah sekolah, saya biasanya mengundurkan diri Makna setelah mengalami perubahan makna secara kontekstual yaitu makna meluas, maknanya menjadi mengundurkan diri, yang dulu nya dipakai kata menarik diri sekarang dipakai mengundurkan diri. Kondisi makna kontekstual yang mempengaruhi kalimat diatas adalah konteks situasi. KESIMPULAN DAN SARAN Penulis dapat menyimpulkan penggunaan makna verba hiku yang banyak ditemukan adalah makna makna gramatikal. Kondisi makna yang banyak ditemukan yaitu konteks objek Saran untuk peneliti selanjutnya untuk melanjutkan meneliti 7 perubahan makna dan 4 kondisi makna verba hiku setelah mengalami perubahan secara kontekstual tersebut.

References

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Kartika, D. 2017 “Perbandingan VerbaTransitif dan Intrasitif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang Tinjauan Analisis Kontrasitif”. Jurnal Kata, Vol. 1 No.1 Mei 2017

Mansoer, Pateda. 2001.Semantik Leksikal. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sutedi, Dedi. 2018. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: UPI

Syahrial, dkk. 2015. Keanekaragaman Budaya: Wajah Asri Yang Terbaru. Jurnal Suluah. Vol.17(21). Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang

Downloads

Published

2020-11-03