BENTUK DAN MAKNA MAJAS METONIMIA DALAM LIRIK LAGU JEPANG YANG DIPOPULERKAN OLEH RADWIMPS

Authors

  • Kasmadi Universitas Bung Hatta
  • Diana Kartika Universitas Bung Hatta
  • Syahrial Universitas Bung Hatta

Abstract

PENDAHULUAN Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk dan makna majas metonimia pada lirik lagu Jepang dalam album human bloom/ningen kaika yang di populerkan oleh Radwimps. Dedi Sutedi (2018: 88) Majas metonimia adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu hal perkara dengan hal/perkara lain, atas dasar kedekatan baik secara ruang mupun secara waktu. Tujuan dalam penelitian ini, untuk mendeskripsikan bentuk dan makna majas metonimia yang terdapat pada lirik lagu Jepang dalam album Human Bloom/Ningen Kaika yang dipopulerkan oleh Radwimps. Dwi Handayanti, Universitas Riau (2013) dalam jurnal “Analisis Terjemahan Makna Majas Metonimia pada Lagu Jepang”. Penulis akan meneliti tentang bagaimana bentuk dan makna majas metonimia yang terdapat pada lirik lagu Jepang dalam album Human Bloom/Ningen Kaika yang dipopulerkan oleh Radwimps. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode metode simak dan teknik catat. Sumber data adalah lirik lagu Radwimps yang berjudul Zenzenzense, Yumetourou, Nandemonaiya, dan Sparkle dalam album Human Bloom/Ningen Kaika. Metode untuk menganalisis data menggunakan metode agih dan teknik BUL (Bagi Unsur Langsung). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Metonimia Tempat Sesuatu dan Isinya (youki nakami) むしろぜろからまた宇宙をはじめてみようか (Zen zen zense, Radwimps) Mushiro zero kara mata uchuu wo hajimetemiyou ka Atau mungkin aku akan memulai kembali alam semesta ini dari nol Majas metonimia yang terdapat dalam ungkapan tersebut ialah pada kata宇宙 uchuu (alam semesta) merupakan bentuk metonimia tempat sesuatu dan isinya. Dari segi makna, metonimia tempat sesuatu dan isinya mengalami perubahan makna menjadi perubahan total. 2. Metonimia Bagian dan Keseluruhan (zentai bubun) 心が身体を追い越してきたんだよ (Zenzenzense,Radwimps) Kokoro ga karada wo oikoshitekitanda yo Hatiku datang terlebih dahulu dari pada tubuhku Metonimia dari penggalan lirik lagu tersebut yang terdapat pada kata心 kokoro (hati), merupakan bentuk metonimia bagian dan keseluruhan. Dari segi makna, metonimia bagian dan keseluruhan mengalami perubahan makna menjadi meluas. 3. Metonimia Sebab dan Akibat (gen’in kekka) そのぶきっちょな笑い方をめがけてやってきたんだよ (Zen zen zense, Radwimps) Sono bukiccho na waraikata wo megakete yattekitanda yo Mengingat senyum yang kaku itu, aku pun akhirnya datang kembali ぶきっちょな笑い方 腹を立てて bukiccho na waraikata Hara o tatete senyum yang kaku kesal Metonimia dari penggalan lirik lagu tersebut, pada frasa ぶきっちょな笑い方, merupakan metonimia sebab dan akibat. Dari segi makna, metonimia sebab dan akibat mengalami perubahan makna menjadi meluas. 4. Metonimia Benda Mewakili Penggunanya もう迷わない君のハートに旗を立てるよ (Zen zen zense, Radwimps) Mou mayowanai kimi no haato ni hata wo tateruyo Aku takkan pernah ragu lagi dan mengibarkan bendera di dalam hatimu Bentuk metonimia benda mewakili penggunanya dari penggalan lirik lagu tersebut pada kata旗 hata. Dari segi makna, bentuk metonimia benda mewakili penggunanya mengalami perubahan makna menjadi perubahan total. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan penelitian pada lirik lagu Jepang dalam album Human Bloom/Ningen Kaika yang dipopulerkan oleh Radwimps, metonimia memiliki 4 bentuk. Lagu yang dinyanyikan dalam album tersebut lebih banyak memakai bentuk metonimia sebab dan akibat (gen’in kekka) dan makna yang muncul mengalami perubahan makna menjadi perubahan total. Saran yang bisa penulis berikan kepada peneliti selanjutnya, bisa meneliti metonimia berdasarkan teori yang berbeda dan menganalisis makna dari sudut pandang yang berbeda.

References

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Handayanti, Dwi dkk. 2013. Analisis Terjemahan Makna Majas Metonomia pada Lagu Jepang. Jurnal Dwi Handayanti

Kartika, D. 2017. Perbandingan Gramatikal Kata Benda Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Jurnal Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya, Vol.7 No.2

Sutedi, Dedi. 2018. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: UPI

Syahrial, dkk. 2015. Keanekaragaman Budaya: Wajah Asri Yang Terbaru. Jurnal Suluah. Vol.17(21). Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang

Taringan, Henry Guntur. 2015. Pengajaran Semantik. Bandung: CV Angkasa.

Downloads

Published

2020-11-03