ETIKA KELOMPOK MASYARAKAT JEPANG DALAM NOVEL CHIA DANSHI KARYA ASAI RYO
Abstract
PENDAHULUAN Sebuah karya sastra diciptakan tidak hanya bertujuan untuk menghibur ataupun menunjukkan ekspresi manusia secara lisan maupun tulisan, tetapi juga memiliki pesan dan nilai yang ingin disampaikan oleh pengarangnya. Moral dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan (Kenny dalam Nurgiyantoro. 2013: 430)1. Nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari berwujud sebagai etika yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Etika diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dan apa yang salah. Etika merupakan bidang normatif, karena menentukan dan menyarankan apa yang seharusnya orang lakukan atau hindarkan (Huda, 1997: 64)2.Etika masyarakat Jepang berasal dari etika konfusianisme yang berkaitan dengan individu dan organisasi. Kekhasan masyarakat Jepang adalah bahwa seorang individu sangat tergantung / setidaknya menaruh perhatian yang besar terhadap hidup kolektif dalam kesatuan-kesatuan sosial di masyarakat (Pittau, 1999: 325-326)3. Novel Chia Danshi karya Asai Ryo4 (2013) sebagai objek penelitian, bercerita tentang sebuah tim cheerleader yang semua anggotanya adalah laki-laki. Novel ini selain menceritakan tentang dunia cheerleader dan berbagai konflik didalamnya, juga menceritakan tentang perjuangan para tokoh dalam membentuk tim cheerleader. Dengan kata lain, moral, tema, dan etika kelompok masyarakat Jepang tergambar dalam novel. Penelitian ini menggunakan teori sastra dalam Nurgiyantoro (2013) terkait jenis moral dan tema. Selanjutnya untuk etika kelompok yang didapat dari berbagai referensi, memuat etika kelompok dalam masyarakat Jepang. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan terkait objek yang diteliti, yaitu Juvi dkk5. (2015), Restiti6 (2016), dan Rahman dkk7. (2018). METODE Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Langkah-langkah sebagai tahapan penelitian ini adalah (1) membaca dan memahami novel, (2) melakukan studi kepustakaan sesuai dengan masalah penelitian, (3) mengklasifikasikan data-data terkait dengan jenis moral, tema, dan etika kelompok masyarakat Jepang, (4) menganalisis data sesuai teori yang digunakan, (5) membuat kesimpulan dari hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengungkap moral terkait hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan sesama. Begitu juga penentuan tema mayor dan tema minor cerita. Moral dan tema tersebut juga terkait dengan etika kelompok masyarakat Jepang yang tercermin dalam novel Chia Danshi. Peranan kelompok bagi orang Jepang menjadi salah satu sifat yang menonjol dalam kehidupan bermasyarakat. Besarnya peranan kelompok dalam kehidupan masyarakat, sebenarnya tidak hanya terdapat pada bangsa Jepang, karena umumnya terdapat juga pada umat manusia yang belum terkena pengaruh individualisme. Akan tetapi di Jepang wujudnya lebih memberatkan pada berkelompok daripada individu (Suryohadiprojo, 1987: 42)8. 1. Moral Manusia dengan Diri Sendiri, Tema, dan Etika Kelompok Moral terkait hubungan manusia dengan diri sendiri lebih berkaitan dengan masalah-masalah ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu. Dari novel didapatkan moral manusia dengan diri sendiri, yaitu jujur, berani, tidak menyerah, kesabaran, bijaksana, sunguh-sungguh, dan optimis. Sebagai contoh nilai moral jujur terlihat pada tokoh Haruki saat berkata jujur kepada diri sendiri dan menjelaskan keadaannya kepada Kazuma, temannya, bahwa dia tidak bisa berprestasi seperti kakaknya dalam hal judo. Tema terkait moral dengan diri sendiri meliputi tema mayor dan tema minor. Tema mayor yang merupakan gagasan utama dari novel Chia Danshi adalah kerja sama tim. Etika kelompok masyarakat Jepang terkait moral manusia dengan sendiri dan tema novel adalah loyalitas dan rasa memiliki. Sebagai contoh Haruki mengorbankan pekerjaan sambilannya untuk fokus latihan cheerleader pada kutipan 「神奈川予選(かながわよせん)までは、心(こころ)にかく練習(れんしゅう)に時間(じかん)を使(つか)いたい。だけど、神奈川予選(かながわよせん)が終(お)わったらきっと、全国選手権(ぜんこくせんしゅけん)までシフトを入(い)れたくないと思(おも)うのだろう。(Chia Danshi, 2013: 300). Tapi, sesudah penyisihan selesai, dia pasti tidak berniat kembali kerja sampai mencapai babak nasional. Tapi kemudian dia berpikir tidak seharusnya dia merepotkan tempat kerjanya seperti itu. Pengorbanan Haruki tersebut berupa loyalitas sebagai anggota tim, serta terdapat moral dengan diri sendiri yaitu sungguh-sungguh dan tema minor berupa permasalahan terhadap diri sendiri. 2. Moral Manusia dengan Sesama, Tema, dan Etika Kelompok Moral terkait hubungan manusia dengan sesama meliputi masalah-masalah yang berwujud seperti dalam persahabatan yang kokoh, ataupun yang rapuh, kesetiaan, penghianatan, dan kekeluargaan. Moral terkait hubungan manusia dengan sesama yang ditemukan adalah kebajikan, saling menghormati, suportifitas, memberi nasihat, peduli, sopan santun, balas budi, dan kasih sayang. Sebagai contoh nilai moral kebajikan terlihat saat tokoh Mizoguchi membela Ton dari hinaan para senior Tema mayor dan minor berkaitan dengan moral manusia dengan sesama karena sebagai tim yang terdiri dari banyak anggota yang memiliki permasalahan masing-masing. Etika kelompok masyarakat Jepang terkait moral manusia dengan sesama dan tema novel adalah solidaritas kelompok dan keharmonisan kelompok. Sebagai contoh anggota tim saling membantu untuk menguasai teknik cheerleading pada kutipan 「溝口(みぞぐち)とトンには、俺(おれ)がロンダートを教(おし)える。ハルとイチローと弦(つる)には、バク転(てん)の練習(れんしゅう)に入(はい)ってもらう第一段階(だいいちだんかい)はこれだ」(Chia Danshi, 2013: 120) . “Aku akan mengajari Ton dan Mizoguchi cara melakukan roundoff. Haru, Ichiro, Gen, kuminta kalian melatih cara salto belakang. Ini adalah langkah pertama.” kerjasama tersebut berupa solidaritas antar anggota tim, serta terdapat moral dengan sesama yaitu kebajikan dan tema mayor berupa kerjasama tim. KESIMPULAN Pertama, etika kelompok masyarakat Jepang terkait moral manusia dengan diri sendiri adalah loyalitas dan rasa memiliki yang dimiliki oleh setiap individu sebagai anggota kelompok. Etika kelompok berupa loyalitas berkaitan dengan moral manusia dengan diri sendiri yaitu jujur, tidak menyerah, sungguh-sungguh serta termasuk tema minor yaitu permasalahan yang ada di setiap anggota tim, sedangkan rasa memiliki berkaitan dengan moral manusia dengan diri sendiri yaitu berani dan sungguh-sungguh serta termasuk dalam tema minor. Kedua, etika kelompok masyarakat Jepang terkait moral manusia dengan sesama adalah solidaritas kelompok dan keharmonisan kelompok. Etika kelompok berupa solidaritas kelompok berkaitan dengan moral manusia dengan sesama yaitu kebajikan, peduli, saling menghormati, suportifitas, dan memberi nasihat. Serta termasuk tema mayor yaitu kerjasama tim menjadi salah satu kunci keberhasilan dari tim. Sedangkan keharmonisan kelompok berkaitan dengan moral manusia dengan sesame yaitu peduli, memberi nasihat, dan suportifitas. Serta termasuk tema mayor yaitu kerjasama tim menjadi kunci keberhasilan dari tim. Ketiga, empat etika kelompok masyarakat Jepang semuanya terkait dengan tema mayor dan tema minor novel. Tema mayor novel ini yaitu kerja sama dalam sebuah tim menjadi salah satu kunci keberhasilan tim. Tema minor novel tentang masalah-masalah yang dialami oleh generasi muda berkaitan dengan diri sendiri, keluarga, dan pertemanan. Kehadiran tema mayor dan tema minor novel memperkuat tim cheerleader BREAKERS yang menunjukkan etika kelompok masyarakat Jepang yaitu loyalitas, rasa memiliki, solidaritas kelompok, dan keharmonisan kelompok. Etika kelompok masyarakat Jepang menjadi salah satu faktor keberhasilan kelompok di Jepang. Sebagai saran, novel ini masih terbuka untuk kajian Sosiologi Sastra. Novel ini menggambarkan fenomena generasi muda sebagai bagian masyarakat Jepang yang pantang menyerah untuk mencapai hal yang tidak mudah. Serta sistem pewarisan usaha keluarga dalam budaya masyarakat Jepang.References
B. Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Muda University Press, 2013.
C. Huda, Etika Bisnis Islam. Jakarta: Majalah Ulumul Qur’an, 1997.
J. Pittau, “Etthical Values And The Japanese Economy,” Ponitifical Academy of Social Sciences., pp. 325–326, 1999.
Asai. Ryo, CHIA DANSHI. Jepang: Shueisha Bunko, 2013.
Juvi, R., Immerry, T., Dahlan, F. “Kebutuhan Bertingkat Tokoh Haruki dalam Novel Chia Danshi Karya Asai Ryo,” Skripsi, Universitas Bung Hatta, Padang, 2015.
Rahman, R., Immerry, T., Dahlan, F. “Perwatakan Para Tokoh Pada Novel Chia Danshi Karya Asai Ryo,” Skripsi Universitas Bung Hatta, Padang, 2018.
Restiti, Ni Putu Yuley. “Konflik Batin Tokoh-Tokoh dalam Novel Cheer Danshi!! Karya Asai Ryo,” Skripsi, Udayana University, Bali, 2016.
S. Suryohadiprojo, Belajar Dari Jepang. Jakarta: Universitas Indonesia, 1987.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.