TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF ADVERBIA CHOTTO

Authors

  • Fakhri Zaher1 Universitas Bung Hatta
  • Syahrial Universitas Bung Hatta
  • Diana Kartika Universitas Bung Hatta

Abstract

PENDAHULUAN Penelitian ini mendeskrisikan tentang fungsi tindak tutur asertif adverbia chotto. Menurut Searle (1993) asertif adalah pernyataan tentang suatu keadaan di dunia, dalam hal ini apa yang dinyatakan mengandung kebenaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan film Kimi to 100-kai me no Koi, kimi no Suizou o Tabetai, Orange, L.DK dan Sayonara to Koi to Hawaii. Shabrina Hazimi Putri dari Universitas Gadjah Mada (2015) dalam jurnal “Analisis Pragmatik Adverbia Ichiou dalam Percakapan Bahasa Jepang”. Perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelian di atas adalah penelitian ini meneliti tentang fungsi tindak tutur dari adverbia chotto yang berhubungan dengan kajian pragmatik. METODE Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Djajasudarma (2006: 16) mengatakan metode deskriptif adalah metode yang menyatakan bahwa data yang dikumpulkan tidak berbentuk angka-angka, namun dapat berupa kata atau berupa gambaran. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik dasar yaitu, teknik BUL (Bagi Unsur Langsung) yakni dengan cara membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993 : 31). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tindak Tutur Asertif Menjelaskan KST 00.33.10 Sakura : あのさ。。 Anosa.. Anu ちょっと手違いあったみたいってさ Chotto techigai attamitaitte sa Sepertinya ada kesalahan Siga : うん Un Ya Sakura :もっともっと予約した部屋がいっぱいになってて Motto motto yoyakushita heya ga ippai ni nattete Kamar yang sebelumnyaku pesan sudah terisi penuh Siga : そういうこと Sou iu koto Begitu ya Percakapan data diatas terjadi saat Sakura ingin cek in kamar yang telah dipesan, tetapi terjadi kesalahan oleh pihak hotelnya. Dengan suara yang sedikit kaku Sakura mencoba menjelaskan kepada Siga bahwa adanya terjadi kesalahan dan pihak hotel akan memberikan kopensansi kepada mereka. Terlihat pada data diatas adverbia chotto diucapkan Sakura dengan sedikit kaku. Tuturannya ini merupakan wujud tindak tutur asertif menjelaskan, karena penututur mencoba menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Termasuk kedalam chotto (teidao no yawarage) karena chotto berfungsi untk memperkecil derajat atau makana, atau untuk memperhalus bahasa yang digunakan dalam percakapan. 2. Tindak Tutur Asertif Mengeluh Orenge: 00.41.25 Nao : 翔! Kakeru! Kakeru! Ueda : 翔! Kakeru! Kakeru! いったー Itta.. Aduh.. Kakeru : 菜穂? Naho? Naho? Ueda : ちょっと翔! Chotto Kakeru! Hei Kakeru! Kakeru : 大丈夫?ケガしない? Daijoubu? Kega shinai? Kau taka pa? Apa kau terluka? Ueda : そっちがぶつかってきたんで しょ Socchiga butsukatte kitandesho Dia yang datang menabrakku 気をつけてよ! Ki wo tsuketeyo! Berhati-hatilah! Tanpak pada data di atas Ueda senpai pada tuturannya mengandung kata chotto, tuturan yang ujarkan Ueda senpai kepada Kakeru bernada tinggi karena merasa diabaikan. Jika dilihat dalam penuturannya, ini termasuk kedalam tindak tutur asertif mengeluh. Dan kata chotto ini termasuk kedalam jenis chotto (yobikake) karena digunakan untuk menarik perhatian seseorang. 3. Tindak Tutur Asertif Memberitahukan KHK: 38.50 Ojisan :みつかかったか、これはちょっと 特別なレコードだ。あ使いは注意 が必要なんだ Mitsukachattaka. Kore wa chotto tokubetsu na rekoodo da. Atsukai wa chuui ga hitsuyo nan da. Kamu menemukannya ya. Ini adalah CD yang spesial. Kamu harus memperhatikannya saat digunakan. Riku : 特別? tokubetsu? Spesial? Ojisan :そうー、これは人生なレコード。き ざまれってるのはかけるのにんげ んの時間そのまま。このはりをお いたところからもう一度人生をや り直す。 Sou, kore wa jinsei no rekood. Kizamaretteru nowa kakeru no ningenno jikan sono mama. Kono hari o oita tokoro kara mou ichido jinsei o yari naosu. Ya, ini adalah rekaman kehidupan.Terukir dalam belenggukehidupan manusia.Ketika jarum ini ditaruh kamu bisa hidup lagi. Pada data di atas Shintaro Ojisan yang melihat Riku menemukan rekaman dan mengatakan itu adalah sebuah rekaman yang spesial. Dalam tuturannya Shintaro ojisan mengucapkan “Kore wa chotto.. tokubetsu na rekoodo da” yang bermaksud untuk memberitahukan kepada Riku itu adalah rekaman spesial. Ini termasuk kedalam tindak tutur asertif memberitahukan, karena disini Shintari ojisan mencoba memberitahukan kepada Riku itu adalah rekaman yang spesial. Adverbia chotto pada percakapan ini digunakan untuk memperkecil atau memperhalus derajat dari kata tokubetsu. Sehingga ini termasuk kedalam Chotto (teido) atau chotto yang menyataka kuantitas atau derajat KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya yang telah penulis bahas. Maka adverbial chotto yang dilihat dari fungsi tindak tutur ilokusi asertif memiliki makana menjelaskan, menyatakan, mengeluh, memberitahu, menyombongkan, menegaskan dan menolak.

References

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kartika, D. 2017 “Perbandingan VerbaTransitif dan Intrasitif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang Tinjauan Analisis Kontrasitif”. Jurnal Kata, Vol. 1 No.1 Mei 2017

Mulya, Komara. 2013. Fukushi Bahasa Jepang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Searle, John R. 1979. Expression and Meaning. Cambrigre: Cambrige University Press.

Sudaryanto. 1987. Metode Penelitian Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sudjianto, A. Dahidi.2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : KBI.

Syahrial, dkk. 2015. Keanekaragaman Budaya: Wajah Asri Yang Terbaru. Jurnal Suluah. Vol.17(21). Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang.

Yuriko, Sunagawa, et al. 1998. Nihongo Bunkei Ziten. Tokyo : Kuroshio.

Tsukikawa, Sho. 2017. Kimi to 100-kaime no Koi. Japan: Asmik Ace Entertaiment. 116 mins.

Downloads

Published

2020-11-03