KAITAN MAKNA LIRIK LAGU SHIVER DAN PLEDGE DENGAN PRINSIP JIN DAN MAKOTO: STRATA NORMA PUISI
Abstract
PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kaitan makna lirik lagu dengan prinsip Jin dan Makoto dengan menggunakan strata norma Puisi. Objek penelitian ini adalah lirik lagu Shiver dan Pledge, karena kedua lagu ini keseluruhan liriknya ditulis dalam bahasa Jepang kecuali judul. Kedua lirik lagu ini memiliki kesamaan isi, yaitu menceritakan tentang putusnya hubungan sepasang kekasih. Teori yang digunakan adalah Strata Norma Puisi Roman Ingarden, yang membagi elemen-elemen puisi menjadi lima lapis, yaitu lapis pertama (bunyi), lapis kedua (arti), lapis ketiga (objek, pelaku, latar, dunia pengarang), lapis keempat (dunia/implisit), dan lapis kelima (kontemplasi)[1]. Prinsip Jin dan Makoto, sebagai bagian dari tujuh prinsip bushido penulis pahami dari buku The Soul of Japan. Prinsip Jin merupakan kemurahan hati (kebajikan), nilai lembut dan penyayang layaknya seorang ibu. Perkataan yang diucapkan seorang samurai mengandung jaminan kesungguhan atau kejujuran (makoto)[2]. Untuk tinjauan pustaka, penulis belum menemukan penelitian dengan objek yang sama. Namun, banyak ditemukan penelitian dengan teori yang sama dengan objek yang berbeda. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif intrepretasi, dengan teknik pengumpulan data library research[3]. Sumber data primer adalah lirik Lagu Shiver dan Pledge dari album Toxic. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah berikut. (1) Mengunduh lirik lagu Shiver dan Pledge dalam album Toxic dan menerjemahkan kedua lirik lagu; (2) mengelompokkan data berdasarkan lapis kedua, ketiga, keempat, dan kelima; (3) mencari data berdasarkan prinsip Jin dan Makoto dari dua lirik lagu; (4) menggaitkan data prinsip Jin dan Makoto dalam analisis lapis ketiga, keempat, dan kelima; (5) menyimpulkan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Shiver Hasil analisis lapis kedua dari tujuh bait lirik lagu Shiver, kedua tokoh yang meskipun sudah berpisah tetapi masih saling memiliki perasaan dan akhirnya merelakan berakhirnya hubungan mereka. Hubungan yang berakhir ini menyisakan rasa hampa. Analisis lapis ketiga menemukan objek-objek yang dikemukakan, pelaku/ tokoh, dan latar dari lirik lagu. Data mengenai ini dapat dilihat dari empat tabel berikut. Tabel 1. Objek-objek yang dikemukakan (Shiver) No. Objek-objek yang dikemukakan Arti Keterangan Jepang Cara baca 1. 目 Me Mata Makoto, Jin 2. 回答 Kaitou Jawaban Makoto 3. 言葉 Kotoba Kata Makoto, Jin 4. 距離 Kyori Jarak Jin 5. 涙 Namida Air mata Makoto, Jin 6. 顔 Kao Wajah Makoto 7. 空 Sora Langit -- 8. 夢 Yume Mimpi Jin Tabel 2. Pelaku atau Tokoh (Shiver) No. Pelaku atau tokoh Arti Keterangan Jepang Cara baca 1. あなた Anata Kamu Jin 2. 二人 Futari Berdua Jin Tabel 3. Latar Waktu (Shiver) No. Latar Waktu Jepang Cara baca Arti 1. 明日 Ashita Besok 2. 季節 Kisetsu Musim 3. 今 Ima Sekarang 4. あの日 Ano hi Hari itu Tabel 4. Latar Tempat (Shiver) No Latar Tempat Jepang Cara baca Arti 1. 空 Sora Langit Lapis keempat mengungkap lapis ‘dunia’. Analisis lapis keempat yang implisit terkait dengan prinsip Jin yang merupakan kebajikan (kasih sayang dan cinta) dan Makoto (kejujuran dan ketulusan). Hingga saat sekarang ungkapan perasaan kasih sayang dan cinta dilakukan melalui kata-kata atau tingkah laku yang jujur dan tulus. Untuk mengungkapkan hal-hal tersebut, haruslah dengan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dan bermakna. Berikut contoh analisis lapis keempat. Pada bait pertama baris pertama dan kedua たとえお,終わること,事のな,無いかな,悲しみがあなたうば,奪っても はな,離れてゆくこころ,心などここ,此処にはな,無いとい,言って Bahkan jika kesedihan yang tidak pernah berakhir mengambilmu, katakan bahwa tidak ada hati disini untuk pergi berpisah. Dari kutipan bait pertama tersebut terdapat maksud implisit yaitu, rasa tidak rela yang tokoh aku rasakan saat perpisahan. Kata kokoro (hati) adalah implisit dari perasaan kedua tokoh. Dalam kebudayaan Jepang, kata kokoro memiliki makna cinta. Ungkapan cinta spesial dalam bahasa Jepang “Aku Cinta Kamu” adalah “Aishiteru“. Jika ditulis dalam huruf Jepang, kata aishiteru ( 愛してる) di dalamnya ada kanji kokoro(心). Bagi orang Jepang, kata cinta memiliki makna yang sangat mendalam. Mereka sangat tertutup dengan perasaan mereka, apalagi untuk mengekspresikan perasaan mereka[4]. Makna Implisit ini terkait dengan prinsip Jin, tokoh aku masih sayang dan cinta kepada mantan kekasihnya. Selanjutnya, kata hanarete yuku 離れてゆく(pergi berpisah) adalah implisit dari sesuatu yang hilang, yaitu perasaan dari tokoh kamu. Makna implisit ini terkait dengan prinsip Makoto, perasaan tokoh kamu masih sama, tidak akan hilang untuk tokoh aku. Untuk lapis kelima, ada tiga kontemplasi yaitu, rasa tidak rela, terluka, dan rasa hampa. Judul lirik lagu Shiver (Menggigil) menimbulkan kontemplasi rasa takut, dapat diinterpretasikan dari judul, ketakutan akan membuat seseorang menggigil. Kontemplasi dilatarbelakangi oleh prinsip jin dan makoto. Prinsip Jin yang ditemukan pada lirik lagu Shiver terdapat 14 data, untuk prinsip Makoto terdapat 17 data. Pada lapis keempat/ lapis ‘dunia’ terdapat 17 data implisit, yang merujuk ke prinsip Jin sebanyak 7 data dan prinsip Makoto sebanyak 10 data. 2. Pledge Hasil penelitian pada lirik lagu Pledge lapis kedua yaitu, pasangan yang sudah berpisah kemudian bertemu kembali untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sesungguhnya. Akhirnya mereka mengikhlaskan perpisahan tersebut dan saling memberi semangat untuk memulai kehidupan baru masing-masing. Analisis lapis ketiga menemukan objek-objek yang dikemukakan, pelaku/ tokoh, dan latar dari lirik lagu. Data dapat dilihat dari empat tabel berikut. Table 5. Objek-objek yang dikemukakan (Pledge) No. Objek-objek yang dikemukakan Arti Keterangan Jepang Cara baca 1. 夢 Yume Mimpi Jin 2. 心 Kokoro Hati Jin, Makoto 3. 涙 Namida Air mata Jin, Makoto 4. 腕 Ude Tangan -- 5. 声 Koe Suara Makoto 6. 言葉 Kotoba Kata Makoto 7. 息 Iki Nafas Makoto 8. 胸 Mune Dada -- Table 6. Pelaku atau Tokoh (Pledge) No. Pelaku atau tokoh Arti Keterangan Jepang Cara baca 1. 君 Kimi Kamu Jin 2. 二人 Futari Berdua Jin Table 7. Latar Waktu (Pledge) No. Latar waktu Jepang Cara baca Arti 1. 冬 Fuyu Musim dingin 2. 明日 Ashita Besok 3. 夜 Yoru Malam Tabel 8. Latar Tempat (Pledge) No Latar Tempat Jepang Cara baca Arti 1. 白い息 Shiroi iki Nafas putih (luar ruangan) Lapis keempat mengungkap lapis ‘dunia’ lirik lagu Pledge. Analisis lapis keempat yang implisit terkait dengan prinsip Jin dan makoto. Berikut contoh analisis lapis keempat pada bait kedua baris kedua. ことば,言葉がさが,探すこと,事もでき,出来ずにお,落ちるなみだ,涙をひろ,拾った Aku tidak bisa menemukan kata-kata dan mengumpulkan air mata yang jatuh Pada bait kedua baris kedua terdapat makna implisit perasaan bersalah dari 落ちる涙 ochiru namida. Tokoh aku tidak dapat berkata apa-apa, hanya bisa menangis. Tokoh aku merasa bersalah karena telah membuat perasaan tokoh kamu terluka akibat berpisah. (air mata yang jatuh) merupakan makna implisit yang terkait dengan Jin dan Makoto, karena dengan orang yang dicintai, ia mengungkapkan perasaan tulus dan jujur. Pada lapis kelima ditemukan lima kontemplasi yaitu, penyesalan, terluka, kasih sayang, cinta yang tulus, dan rasa iklas. Untuk judul Pledge ditemukan kontemplasi keharusan untuk merelakan perpisahan. Prinsip Jin yang ditemukan pada lirik lagu Pledge terdapat 17 data, sementara untuk prinsip Makoto terdapat 22 data. Pada lapis keempat, lirik lagu Pledge terdapat 21 data implisit, yang merujuk ke prinsip Jin sebanyak 10 data dan prinsip Makoto sebanyak 11 data. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian sebagai hasil pemaknaan lirik lagu Shiver sebagai berikut. Pada lapis kedua (arti) penulis mengungkapkan makna lirik lagu Shiver, rasa tidak rela yang tokoh aku rasakan setelah berpisah walaupun akhirnya merelakan perpisahan tersebut tetapi perasaannya hampa. Pada lapis ketiga, keempat, dan kelima terkait dengan prinsip Jin dan Makoto dapat penulis ungkapkan sebagai lirik lagu cinta dengan makna jujur dan tulus. Hasil pemaknaan lirik lagu Pledge sebagai berikut. Pada lapis kedua (arti) penulis mengungkapkan makna lirik lagu Pledge, penyesalan tokoh aku setelah kehilangan orang yang ia cintai dan terlambat mengetahui perasaannya yang sesungguhnya. Namun, akhirnya dia merelakan perpisahan tersebut. Pada lapis ketiga, keempat, dan kelima terkait dengan prinsip Jin dan Makoto dapat penulis ungkapkan, sama dengan lirik lagu Shiver, memiliki makna jujur dan tulus. Dari hasil analisis strata norma puisi kedua lirik lagu, lebih banyak ditemukan prinsip Makoto (ketulusan dan kejujuran) daripada prinsip Jin (kebajikan, kasih sayang, cinta dan rasa peduli) karena dalam sebuah hubungan tidak hanya dibutuhkan rasa sayang, cinta, kebajikan (Jin) melainkan yang utama adalah ketulusan dan kejujuran (Makoto). Saran bagi penelitian selanjutnya, meskipun kedua lirik lagu ini telah dimaknai melalui strata norma puisi Roman Ingarden, tetapi masih dapat dianalisis dengan pemaknaan puisi lainnya. Penelitian struktur batin puisi atau hakikat puisi dapat dilakukan untuk pengayaaan makna lirik lagu.References
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Nitobe, Inazo. 2008. Bushido : The Soul of Japan. Indonesia:Era Media Publisher
Ayano, Vie. 2014. “Aneka ungkapan cinta dalam bahasa Jepang” dalam [https://japanesestation.com/lifestyle/life-relationship/anekaungkapan-cinta-dalam- bahasa-jepang (11 Oktober 2014)]
Hardani, S.Pd.,M.Si.,dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu
Downloads
Published
2020-11-03
Issue
Section
Executive Summary
License
Copyright (c) 2020 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.